Bagi sebuah perusahaan (PT), baik perusahaan skala besar, menengah, kecil ataupun UMKM, kelancaran proses operasional merupakan hal yang paling utama bagi roda bisnis maupun perkembangan bisnis mereka. Oleh karenanya, tersedianya berbagai kebutuhan operasional dari kantor/bisnis tersebut, sangatlah penting untuk diperhatikan setiap saat.
Pemenuhan kebutuhan operasional tersebut idealnya dilakukan oleh departemen purchasing/procurement (pengadaan) dari sebuah perusahaan. Atau terkadang bisa juga dilakukan oleh bagian GA (General Affair) yang bertanggung jawab atas segala kegiatan dan inventory umum di perusahaan. Sedangkan pada perusahaan berskala kecil, ada kalanya hal ini ditangani oleh departemen HRGA (Human Resources & General Affair), dan bahkan untuk skala UMKM atau bisnis “rumahan”, ditangani langsung oleh business owner sendiri.
Ada satu hal yang menjadi kunci dalam pengadaan kebutuhan operasional sebuah perusahaan, yaitu forecasting, atau melakukan “peramalan” dengan cara memperkirakan dengan baik kuantitas kebutuhan setiap produk untuk satu periode tertentu. Forecasting ini akan masuk ke dalam perencanaan bisnis perusahaan, baik dalam rencana keuangan, maupun rencana operasional.
Dalam hal rencana keuangan, forecasting akan menjadi salah satu poin yang akan dimasukkan ke dalam budget (anggaran) perusahaan, biasanya untuk periode bulanan dan tahunan. Sedangkan dari sisi operasional, akan terkait dengan penentuan inventory perusahaan. Tanpa adanya forecasting yang baik, dapat memberikan efek untuk mengganggu jalannya bisnis, yang mana jika terjadi terus-menerus akan membahayakan kelangsungan perusahaan itu sendiri.
Untuk melakukan forecasting, hal yang paling mendasar untuk dilakukan adalah melakukan perhitungan berdasarkan riwayat penggunaan setiap produk pada periode tertentu, sesuai dengan skala yang diterapkan oleh perusahaan, baik itu mingguan, bulanan, atau tahunan. Namun yang perlu diingat, seiring pertumbuhan bisnis, umumnya quantity kebutuhan dari tiap-tiap produk juga akan meningkat, termasuk jenis produknya pun bisa bertambah. Dan satu lagi poin penting yang perlu diperhatikan adalah memprediksi terjadinya perubahan harga dari setiap produk di waktu mendatang yang umumnya terjadi setiap tahun akibat inflasi.
Oleh karenanya dibutuhkan strategi budgeting dan inventory yang baik dalam perencanaan pengadaan kebutuhan operasional perusahaan. Kemampuan analisa, baik itu analisa perkembangan bisnis hingga pergerakan harga produk di pasar, menjadi kunci yang sangat penting agar pengadaan kebutuhan operasional dapat dihitung seakurat mungkin agar kegiatan operasional suatu bisnis dapat berjalan dengan lancar.
Lalu apa saja sebenarnya yang dimaksud dengan kebutuhan operasional dasar yang umum diperlukan oleh sebuah perusahaan? Berikut kami paparkan dan kelompokkan ke dalam beberapa kategori produk:
1. Keselamatan Kerja(K3), Perlindungan Diri & Kesehatan
Pada kategori ini terdapat produk-produk seperti rambu keselamatan, produk kesehatan, masker, alat keamanan, produk pencegah kecelakaan, alat proteksi, P3K, alarm, gembok dan kunci, detektor, alat pelindung jatuh, dan lain-lain. Produk-produk pada kategori ini sangatlah penting untuk dimiliki suatu perusahaan guna menjaga keselamatan, kesehatan dan perlindungan bagi para karyawannya, dengan cara mengantisipasi berbagai kemungkinan terjadinya bahaya, penyakit dan kecelakaan kerja yang dapat terjadi kapan saja di lingkungan kerja. Oleh karenanya dengan persiapan yang baik, jika sendainya benar terjadi kecelakaan kerja, resiko dapat diminimalisir semaksimal mungkin, sehingga kegiatan operasional perusahaan yang krusial masih tetap dapat dijalankan.
2. Pengepakan, Plester & Logistik
Produk-produk dalam kategori ini dibutuhkan oleh sebagian besar jenis usaha walaupun mungkin tidak setiap bisnis menggunakannya. Contoh jenis usaha yang membutuhkannya antara lain perusahaan logistik, reseller (pedagang eceran), pergudangan, berbagai jenis usaha toko seperti toko pakaian, makanan & minuman, minimarket, dst. Pelanggan dapat menemukan produk-produk seperti lakban, katrol, palet, troli, kardus, stretch film, alat segel, truk palet, berbagai jenis pencetak label, tangga, heat gun, dan ribuan jenis produk lainnya di kategori ini.
3. Alat & Kebutuhan Kebersihan
Tiga kategori berikutnya sudah pasti dibutuhkan oleh segala jenis bentuk usaha/bisnis apapun. Yang pertama tentunya produk-produk kebersihan, mulai dari sapu, pel, tempat sampah, deterjen dan cairan pembersih, vacuum cleaner, pengki, ember, penghilang jamur, pembersih logam, pembersih ultasonic, dan lain-lain. Menciptakan lingkungan dan suasana ruang kerja yang nyaman, bersih, dan segar juga secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap produktivitas para pekerja yang pada akhirnya mendorong perkembangan bisnis itu sendiri.
Berikutnya adalah produk-produk kebutuhan kantor atau biasa sering disebut sebagai office supply. Salah satu yang pasti digunakan siapapun tentunya adalah ATK (Alat Tulis Kantor), apapun jenis usaha/industrinya, dan dalam skala apapun dari besar hingga ke “rumahan” pasti membutuhkan produk ATK ini. Termasuk juga di dalamnya, produk-produk dokumen seperti folder berkas, binder, kertas, tinta, lalu berbagai jenis furnitur kantor seperti meja, kursi, sofa, lemari, meja rapat, maupun kebutuhan umum seperti baterai, lampu kantor, bohlam, hingga kebutuhan komputer dan network (jaringan internet).
5. Perlengkapan Dapur & Horeka
Dan yang terakhir adalah kebutuhan dapur dan horeka, umumnya penting bagi perusahaan yang memiliki kantor (bukan berbentuk usaha rumahan atau toko), terlebih lagi jika memang jenis usahanya berkaitan dengan makanan, minuman, dan horeka. Produk-produk pada kategori ini tentu saja segala jenis makanan dan minuman seperti kopi, teh, susu, mie, bahan masak, ataupun wadahnya, juga meliputi berbagai peralatan seperti kompor, microwave, kulkas, dispenser, hingga ke mesin kopi, termometer dapur, serta berbagai kebutuhan restoran, hotel, dan cafe. Walaupun terkesan tersier, namun produk-produk dalam kategori ini dapat mempengaruhi kegiatan operasional dan perkembangan bisnis untuk jenis usaha non-kuliner ataupun horeka. Selain diperuntukan untuk memfasilitasi dan menunjang kebutuhan karyawannya sendiri, produk-produk ini juga dibutuhkan untuk kebutuhan meeting dengan pihak luar, menerima tamu atau klien saat dealing, dan dapat menunjukkan kualitas dari management perusahaan itu sendiri kepada para stakeholders mereka.
Kelima kategori produk ini dapat Anda temukan di monotaro.id. Dimana jika lima kategori produk ini digabungkan, Anda dapat mencari dan menemukan lebih dari 800.000 jenis produk di sana, dari keseluruhan total 2.500.000+ produk di monotaro.id apabila ditambahkan dengan 11 kategori produk MRO (Maintenance, Repair, Operation).
monotaro.id selain menjadi e-commerce B2B terdepan di Indonesia, juga merupakan One Stop Solution bagi segala jenis industri dengan kelengkapan produk dan pembagian kategori produknya, serta berbagai fitur administrasi yang mendukung dan memudahkan para pelanggan bisnis dalam bertransaksi.