Dalam dunia permesinan presisi, mesin frais atau milling machine adalah salah satu mesin utama yang digunakan untuk membentuk benda kerja dengan cara memotong material menggunakan pahat berputar. Di balik kinerja mesin frais, ada satu komponen yang sering terlihat sederhana namun sebenarnya memegang peranan sangat penting, yaitu arbor. 

 

Secara sederhana, arbor bisa disebut sebagai perpanjangan dari spindle mesin yang menghubungkan tenaga putar motor dengan alat potong. Komponen ini tidak hanya mentransmisikan putaran dan torsi, tetapi juga menjaga agar posisi cutter tetap stabil dan presisi. 

 

Kualitas arbor biasanya diukur dari kekakuannya (rigidity), ketepatan pusat putarnya (concentricity), serta keseimbangan saat berputar (dynamic balance). Sekecil apa pun ketidakpresisian pada arbor, hasil pemotongan pasti akan terpengaruh. Permukaan benda kerja bisa menjadi kasar, ukurannya tidak akurat, bahkan pahat cepat aus. Oleh karena itu, memahami fungsi dan jenis-jenis arbor sangat penting agar memperoleh hasil pemesinan terbaik dari mesin frais.

Jenis-Jenis Arbor Mesin Frais

 

1. Arbor Standar (Long Arbor)

Long arbor biasanya berdiameter 16–60 mm dengan panjang 150–600 mm. Terbuat dari baja kuat yang telah melalui proses heat treatment untuk meningkatkan ketahanannya. Long arbor memiliki ujung tirus untuk dipasang pada spindle, body panjang untuk menahan cutter, serta ulir dengan mur pengikat di ujungnya. 

 

Karena ukurannya yang panjang, arbor ini biasanya digunakan pada mesin frais horizontal dengan bantuan arbor support agar tetap stabil dan tidak melengkung saat bekerja.

 

Fungsi utama long arbor ini untuk menopang cutter besar atau beberapa cutter sekaligus dalam operasi seperti slab milling, gang milling, slotting, hingga pemotongan material keras dengan kedalaman potong yang besar. Long arbor cocok untuk pekerjaan berat karena mampu menyalurkan torsi besar dan mengurangi getaran sehingga hasilnya lebih presisi. 

 

Jenis arbor ini banyak dipakai di industri otomotif, peralatan berat, dan manufaktur logam yang membutuhkan produksi massal dengan akurasi tinggi. Kelebihannya adalah produktivitas tinggi dan bisa dipakai multi-cutter, meski pemasangannya lebih rumit serta hanya cocok untuk mesin frais horizontal.

 

2. Stub Arbor

Stub arbor biasanya berdiameter 16-40 mm dengan panjang 60-150 mm. Stub Arbor biasanya digunakan untuk menahan cutter berdiameter kecil hingga sedang, seperti face milling cutter, slitting saw, atau shell end mill. Karena ukurannya lebih pendek, stub arbor tidak memerlukan arbor support seperti pada long arbor, sehingga pemasangannya lebih praktis dan cepat. 

 

Stub Arbor dilengkapi taper shank untuk dipasang pada spindel mesin serta ulir pengunci dengan mur di ujungnya agar cutter tetap stabil selama proses pemotongan. Fungsi utama stub arbor adalah memberikan dukungan yang kuat pada cutter tanpa menghasilkan lendutan atau getaran berlebih, khususnya pada operasi frais ringan hingga sedang. 

 

Jenis arbor ini banyak digunakan dalam industri permesinan presisi, otomotif, dan manufaktur umum untuk pekerjaan seperti membuat slot, alur tipis, permukaan datar, maupun finishing. Kelebihannya adalah lebih ringkas, stabil, dan mudah digunakan, meski tidak cocok untuk pemotongan berat dengan cutter berdiameter besar.

 

3. Shell End Mill Arbor

Shell End Mill Arbor adalah arbor khusus untuk memasang shell end mill cutter, yaitu cutter silinder dengan lubang tirus di tengahnya. Arbor ini memiliki bagian tirus yang pas dengan cutter, dilengkapi pasak (key) atau slot pengunci, serta mur pengikat agar cutter tidak berputar saat digunakan. 

 

Shell End Mill arbor biasanya berdiameter 25-160 mm dengan panjang 30-100 mm. Karena desainnya ringkas dan kokoh, shell end mill arbor bisa langsung dipasang ke spindle mesin frais tanpa perlu arbor support tambahan.

 

Fungsi dari shell end mill arbor ini adalah menahan cutter dengan stabil saat melakukan pemotongan, terutama pada proses face milling (pemotongan permukaan datar) maupun heavy-duty milling dengan kedalaman potong besar. 

 

Arbor ini banyak dipakai di industri manufaktur logam, otomotif, dan peralatan berat untuk membuat permukaan presisi, finishing, atau pembentukan kontur datar. Keunggulannya ada pada pemasangan yang cepat, stabilitas tinggi, dan kemampuannya menyalurkan torsi besar, meski hanya terbatas untuk cutter jenis shell end mill.

 

4. Side Lock Arbor (Weldon Shank Holder)

Side Lock Arbor atau yang sering disebut juga Weldon Shank Holder adalah arbor mesin frais yang digunakan untuk menjepit end mill dengan tangkai lurus (shank) yang memiliki bidang rata di sisinya. Side Lock Arbor biasanya berdiameter 6-32 mm dengan panjang 60-200 mm.

 

Arbor ini dilengkapi lubang silindris sesuai ukuran shank cutter dan baut pengunci di sampingnya. Saat baut dikencangkan, bidang rata pada shank tertekan kuat sehingga cutter tidak mudah selip meskipun menerima torsi besar. Desainnya sederhana, kuat, dan cocok untuk cutter berukuran kecil hingga sedang.

 

Fungsi utama side lock arbor adalah memastikan cutter terjepit kokoh saat proses pemotongan, terutama pada frais dengan beban sedang hingga berat. Keunggulannya ada pada kekuatan cengkraman dan daya tahannya terhadap slip, sehingga banyak dipakai di industri otomotif, aerospace, manufaktur cetakan (mold & die), hingga industri logam presisi. 

 

Arbor ini ideal untuk slotting, profiling, grooving, maupun pemotongan material keras yang membutuhkan kestabilan tinggi. Meski presisinya tidak sebaik collet chuck untuk finishing, side lock arbor lebih unggul dalam hal kekuatan dan ketahanan beban pemotongan besar.


Baca Juga: Bagian, Jenis, dan Material Mata Bor

 

5. Collet Chuck Arbor (Cekam Collet)

Collet Chuck Arbor atau cekam collet adalah arbor mesin frais yang menjepit cutter bertangkai lurus (shank) menggunakan sistem collet. Collet chuck memiliki berbagai macam ukuran dengan rentang diameter 1-26 mm dan panjang 60-300 mm. Collet berbentuk silinder beralur yang akan mengerut ketika mur dikencangkan, sehingga mampu menjepit cutter dengan sangat presisi dan merata di seluruh permukaan shank. Keunggulannya, arbor ini bisa menggunakan berbagai ukuran collet, sehingga lebih fleksibel untuk menyesuaikan diameter cutter tanpa perlu mengganti arbor utama.Fungsi collet chuck arbor ini adalah untuk memberikan penjepitan presisi tinggi dengan konsentrisitas yang baik, menjadikannya ideal untuk pekerjaan yang membutuhkan hasil halus dan akurat seperti finishing, drilling, boring, hingga contouring

 

Collet chuck arbor banyak digunakan di industri mold & die, elektronik presisi, otomotif, dan aerospace yang menuntut toleransi ketat serta kualitas permukaan tinggi. Meski tidak sekuat side lock arbor dalam menahan beban berat, collet chuck arbor unggul dari sisi presisi dan fleksibilitas untuk pemotongan ringan hingga sedang.

 

6. Drill Chuck Arbor

Drill Chuck Arbor adalah arbor yang digunakan untuk memasang drill chuck pada mesin frais, mesin bor, maupun mesin perkakas lainnya. Drill Chuck Arbor berfungsi sebagai adaptor dengan dua ujung, satu sisi berbentuk tirus (taper shank) untuk dipasang pada spindel mesin, dan sisi lainnya berbentuk tirus kecil atau ulir khusus sesuai dudukan drill chuck

 

Drill Chuck Arbor memiliki berbagai macam ukuran dengan rentang diameter 18-44 mm dan panjang 60-200 mm. Dengan desain ini, drill chuck bisa terpasang kuat dan sejajar, sehingga berbagai mata bor bertangkai lurus dapat digunakan dengan mudah.

 

Fungsi utama drill chuck arbor ini adalah sebagai penghubung antara spindle mesin dan drill chuck agar mesin dapat menggunakan mata bor dengan ukuran bervariasi. Drill chuck arbor banyak dipakai di industri manufaktur, otomotif, bengkel teknik, hingga permesinan umum untuk pekerjaan drilling, reaming, dan tapping ringan. 

 

Kelebihannya adalah fleksibilitas tinggi dalam penggunaan berbagai mata bor, meski tidak cocok untuk operasi frais berat karena kekuatan dan presisinya lebih rendah dibanding arbor khusus cutter milling.

 

7. Sleeve Arbor

Sleeve Arbor adalah arbor adaptor pada mesin frais yang berfungsi menyesuaikan ukuran taper shank cutter dengan spindle mesin. Bentuknya berupa silinder berongga, di mana bagian dalam bertaper sesuai ukuran cutter, sedangkan bagian luar bertaper sesuai ukuran spindle. 

 

Dengan cara ini, cutter bertaper kecil tetap bisa digunakan pada spindle yang lebih besar tanpa harus mengganti mesin atau arbor utama. Fungsi sleeve arbor adalah memberi fleksibilitas dalam pemakaian berbagai ukuran cutter pada satu mesin frais. 

 

Sleeve arbor banyak digunakan di industri permesinan umum, manufaktur logam, hingga bengkel teknik yang sering memakai cutter dengan taper berbeda. Keunggulannya praktis dan ekonomis karena bisa menyesuaikan banyak ukuran, meskipun kekuatan dan presisinya tidak setinggi arbor khusus saat dipakai untuk pemotongan berat.

 

8. Boring Head Arbor

Boring Head Arbor adalah arbor khusus untuk memasang boring head pada mesin frais atau mesin bor. Alat ini memiliki shank berbentuk tirus (seperti Morse Taper/MT atau R8 Taper) yang dipasang ke spindle mesin, sedangkan ujungnya dilengkapi ulir atau fitting standar (misalnya 7/8"-20 UNF atau M12) agar boring head bisa terhubung dengan kuat dan sejajar.

 

Fungsi arbor ini adalah menjaga boring head tetap stabil sehingga mampu menghasilkan lubang yang halus, presisi, dan sesuai toleransi ketat. Boring head arbor banyak digunakan di industri mold & die, otomotif, aerospace, hingga manufaktur mesin presisi. Kelebihannya ada pada tingkat presisi tinggi, meskipun terbatas hanya untuk penggunaan boring head dan tidak kompatibel dengan cutter lain.


Baca Juga: 7 Tips dalam Melakukan Pengeboran

 

9. Shrink Fit Arbor

Shrink Fit Arbor adalah arbor presisi tinggi yang menjepit cutter menggunakan prinsip pemuaian termal. Terbuat dari baja paduan khusus, arbor ini memiliki lubang presisi sesuai diameter shank cutter. 

 

Saat dipanaskan dengan mesin shrink fit, lubang shrink fit arbor akan mengembang sehingga cutter bisa dimasukkan. Setelah dingin, arbor menciut kembali dan menjepit cutter dengan sangat kuat serta konsentrisitas tinggi, tanpa perlu baut pengunci atau collet tambahan.

 

Fungsi arbor ini adalah memberikan stabilitas, kekakuan, dan presisi maksimal, terutama pada pemotongan berkecepatan tinggi (high-speed machining). Shrink fit arbor banyak digunakan di industri aerospace, otomotif, mold & die, dan manufaktur presisi yang membutuhkan hasil potong halus dengan toleransi ketat. 

 

Kelebihannya meliputi keseimbangan dinamis yang sangat baik, daya tahan terhadap torsi tinggi, serta memperpanjang umur cutter. Kekurangannya, arbor ini memerlukan mesin pemanas khusus untuk pemasangan dan pelepasan cutter sehingga investasi awalnya lebih mahal dibanding arbor biasa.

 

Rekomendasi Produk Mesin Arbor yang Tersedia di Website Monotaro.id


SKU

Harga

Link

S030583115

Rp 419.900

S046033109

Rp 13.999.900

S046317650

Rp 16.999.900

S033478937

Rp 2.299.900

S003180730

Rp 2.299.900

S000045631

Rp 639.900

 

S031651806

Rp 8.399.900

Kesimpulan

Arbor merupakan salah satu komponen penting dalam mesin frais yang berfungsi sebagai penghubung antara spindle dan cutter. Keberadaannya tidak hanya mentransmisikan putaran, tetapi juga memastikan cutter terpasang stabil, presisi, dan mampu menahan torsi sesuai kebutuhan proses pemesinan.

 

Setiap jenis arbor mulai dari long arbor, stub arbor, shell end mill arbor, side lock arbor, collet chuck arbor, drill chuck arbor, sleeve arbor, boring head arbor, hingga shrink fit arbor memiliki fungsi, keunggulan, serta keterbatasannya masing-masing. Pemilihan arbor yang tepat harus disesuaikan dengan jenis cutter, material yang dikerjakan, serta tingkat presisi yang diinginkan.

 

Dengan memahami fungsi dan karakteristik setiap arbor, operator maupun insinyur dapat meningkatkan efisiensi, memperpanjang umur cutter, serta menghasilkan hasil pemesinan yang lebih akurat dan berkualitas tinggi.