
V-belt atau sabuk-V adalah komponen transmisi daya yang umum digunakan pada mesin industri, otomotif, pertanian, dan peralatan rumah tangga. Bentuk penampangnya yang menyerupai huruf “V” membuat sabuk dapat mencengkeram pulley dengan kuat, meminimalkan slip, dan menjaga putaran mesin tetap stabil.
V-belt bekerja dengan memanfaatkan gaya gesek saat diberi tegangan, sabuk akan masuk ke alur pulley dan menghasilkan efek wedging yang meningkatkan cengkeraman serta efisiensi penyaluran tenaga. Desainnya yang fleksibel, stabil, dan mudah dirawat menjadikan V-belt komponen penting dalam berbagai mesin.
V-belt banyak digunakan pada blower, kompresor, conveyor, mesin pertanian, sistem HVAC, hingga komponen kendaraan seperti alternator, water pump, dan kompresor AC. Fleksibilitas ini membuat V-belt menjadi solusi transmisi daya yang serbaguna dan handal di berbagai sektor industri.
Fungsi Utama V-Belt
- Mentransmisikan Tenaga dari Penggerak ke Komponen Lain
Fungsi paling dasar dari V-belt adalah memindahkan tenaga dari motor atau mesin penggerak menuju komponen yang digerakkan, seperti pulley blower, kompresor, alternator, atau water pump. Tanpa sabuk ini, sistem mekanis tidak dapat berputar atau bekerja.
- Mengurangi Slip Berkat Efek “V”
Desain penampang berbentu huruf “V” memungkinkan sabuk masuk ke alur pulley dan menciptakan gaya cengkeram tinggi. Hal ini meminimalkan slip, sehingga putaran mesih lebih stabil dan efisien.
- Menstabilkan Kecepatan Putaran
V-belt membantu mempertahankan kestabilan putaran komponen yang digerakkan. Stabilitas ini penting pada mesin industri, sistem HVAC, hingga mesin kendaraan yang membutuhkan kecepatan konstan.
- Menyerap Getaran dan Mengurangi Kebisingan
Material sabuk yang elastis mampu meredam getaran dari motor. Hasilnya, operasi mesin menjadi lebih halus dan senyap dibandingkan penggunaan transmisi rantai atau roda gigi.
- Melindungi Komponen Mekanis dari Beban Berlebih
Karena sifatnya yang fleksibel, V-belt dapat sedikit melar ketika terjadi beban mendadak. Ini berfungsi sebagai “pengaman alami” yang membantu mencegah keruskan pada pulley, poros, atau motor.
- Memungkinkan Desai Sistem yang Lebih Sederhana
V-belt dapat mentransmisikan daya pada jarak yang lebih panjang tanpa memerlukan komponen tambahan. Hal ini memudahkan desain mesin sekaligus mengurangi biaya produksi dan perawatan.
Cara Kerja V-Belt
V-belt bekerja dengan prinsip transmisi daya melalui gesekan (friction drive) antara sabuk dan alur pulley. Desainnya yang berbentuk trapesium memungkinkan sabuk masuk ke dalam alur pulley dan menciptakan efek penguncian (wedging effect). Mekanisme ini menghasilkan cengkeraman yang kuat sehingga tenaga dapat ditransfer secara efisien.
- Putaran Pulley Penggerak (Driver Pulley)
Proses dimulai ketika motor memutar pulley penggerak. Putaran ini menciptakan gaya tarik pada V-belt yang membentuk kontak erat dengan alur pulley.
- Efek Wedging: Sabuk Mengunci di Dalam Alur
Saat sabuk ditegangkan, sisi sabuk menekan sisi pulley dan membentuk gaya gesek yang besar. Penampang “V” membuat sabuk semakin masuk ke dalam alur saat beban meningkat.
Efek inilah yang mencegah slip dan membuat V-belt mampu membawa beban lebih besar dibanding sabuk datar.
- Penyalur Tenaga ke Pulley yang Digerakkan (Driven Pulley)
Gaya gesek yang terjadi memindahkan putaran dari pulley penggerak ke pulley yang digerakkan. Kecepatan putaran akan mengikuti rasio diameter kedua pulley besar kecilnya diameter menentukan peningkatan atau penurunan kecepatan.
- Reduksi Getaran dan Pergerakan yang Lebih Halus
Material karet yang elastis menyerap getaran yang muncul saat mesin beroperasi. Ini membuat sistem transmisi berdasarkan V-belt lebih halus dan senyap dibanding transmisi rantai atau roda gigi.
- Peran Tegangan (Tension) dalam Efisiensi Kerja
Tegangan yang tepat adalah faktor kunci. Jika V-belt terlalu kencang akan mempercepat ke-ausan, membebani bearing dan motor. Sedangkan jika terlalu kendor akan menyababkan slip dan hilangnya tenaga.
Efisien kerja V-belt sangat bergantung pada keseimbangan antara tegangan, kondisi sabuk, dan aligment pulley.
Baca Juga: Ciri-Ciri dan Penyebab Kerusakan Bearing
Jenis-Jenis V-belt
V-belt tersedia dalam berbagai tipe untuk menyesuaikan kebutuhan beban, kecepatan putaran, dan desain mesin. Setiap jenis memiliki karakteristik khusus yang mempengaruhi efisiensi transmisi daya, fleksibilitas, dan umur pakai.
- Conventional (Classic) V-Belt
/Mitsuboshi%20Classic%20V-Belt%20Red%20Non%20Standard%20Type%20A%20(17%20to%20200inch)%20A-19%2019inch%201pc/S003689554-1.jpg)
Jenis V-belt ini adalah yang paling umum digunakan karena memiliki bentuk serta dimensi standar. Penggunaannya sangat luas, mulai dari mesin industri dan otomotif hingga peralatan rumah tangga. Ciri utamanya adalah profil tradisional seperti A, B, C, D, dan E yang cocok untuk beban ringan hingga sedang. Selain stabil, jenis ini juga mudah ditemukan di pasaran.
- Narrow V-Belt

Dikenal juga sebagai wedge belts, tipe ini memiliki desain lebih ramping namun mampu mentransmisikan tenaga lebih besar pada ruang yang lebih kecil. Profil umumnya meliputi 3V, 5V, dan 8V, sehingga efisien untuk putaran tinggi dan memberikan daya lebih besar dibandingkan classic belt dengan ukuran serupa.
- Cogged/Notched V-Belt

V-belt ini memiliki lekukan (notches) di sisi bagian dalam untuk meningkatkan fleksibilitas. Desainnya membuat sabuk ini cocok untuk pulley berdiameter kecil, mengurangi panas saat beroperasi, dan menambah efisiensi karena lebih mudah menekuk.
- Double V-Belt (Hexagonal Belt)
%20BB%20Type%20(Van%20Belt)/BANDO%20Double%20V-Belt%20Hexagon%20(Size%20100-199)%20BB%20Type%20(Van%20Belt)%20BB100%201pc/S004646217-1.jpg)
V-belt ini memiliki penampang berbentuk heksagonal sehingga dapat bekerja di kedua sisi sekaligus. Sabuk ini digunakan pada mesin dengan beberapa pulley atau alur silang, serta sistem yang membutuhkan arah putaran ganda.
- Variable Speed V-Belt

V-belt ini dirancang untuk sistem yang membutuhkan perubahan rasio putaran, seperti pada mesin pertanian atau peralatan perkayuan. Bentuknya lebih lebar dan lentur, sehingga dapat menyesuaikan posisi pada pulley variabel.
- Ribbed/Poly V-Belt

V-belt ini merupakan gabungan antara sabuk datar dan sabuk beralur, dengan beberapa rib kecil yang sejajar. Desainnya sangat efisien pada kecepatan tinggi, tipis dan fleksibel, sehingga banyak digunakan pada alternator mobil, kompresor AC, dan mesin modern.
- Banded V-Belt

Beberapa V-belt ini digabungkan dengan lapisan pengikat di bagian atasnya. Desainnya mengurangi getaran antar sabuk, cocok untuk aplikasi beban berat, dan memberikan kestabilan pada mesin besar seperti blower industri atau conveyor berat.
Material Penyusun V-Belt
V-belt dibuat dari kombinasi beberapa material yang dirancang untuk memberikan fleksibilitas, kekuatan tarik, ketahanan terhadap panas, dan umur pakai yang panjang. Tiap lapisan memiliki fungsi berbeda, sehingga keseluruhan struktur sabuk mampu bekerja stabil dalam berbagai kondisi operasional.
- Rubber (Karet)
Material dasar yang paling umum digunakan untuk V-belt adalah karet. Karet fleksibel, mampu menyerap getaran, dan harganya relatif ekonomis. Biasanya digunakan pada lapisan utama sabuk agar sabuk dapat menekuk dengan baik mengikuti alur pulley.
- Neoprene
Neoprene adalah jenis karet sintetis yang lebih tahan terhadap panas, minyak, dan bahan kimia. Material ini tahan terhadap suhu tinggi, tidak mudah rusak oleh oli atau grease, dan cocok untuk lingkungan industri berat. Neoprene banyak digunakan pada V-belt berkualitas menengah ke atas.
- Polyurethane (PU)
Polyurethane adalah material modern yang memiliki ketahanan aus tinggi dan stabil pada putaran cepat. Material ini kuat, tidak mudah retak, stabil pada beban berat, dan cocok untuk aplikasi high-speed. Polyurethane sering digunakan pada V-belt varian premium atau ribbed belt.
- Reinforcement Cords (Benang Penguat)
Bagian ini berfungsi sebagai tulang punggung V-belt, memberikan kekuatan tarik dan menjaga sabuk agar tidak mudah melar. Jenis umum meliputi polyester cord yang fleksibel dan ekonomis, aramid/Kevlar cord yang sangat kuat, tahan panas, dan minim peregangan, serta fiberglass core yang stabil namun kurang fleksibel. Cords ini ditempatkan di dalam lapisan netral sabuk agar tidak terdistor saat menekuk.
- Fabric Cover (Lapisan Kain Pelindung)
Lapisan paling luar V-belt berfungsi melindungi sabuk dari gesekan dan keausan. Lapisan ini mencegah sabuk cepat aus, mengurangi panas berlebih, dan menjaga permukaan sabuk tetap stabil. Kain pelindung biasanya terbuat dari campuran kapas, poliester, atau material sintetis yang tahan aus.
- Adhesive Layer (Perekat)
Lapisan perekat khusus digunakan untuk menyatukan karet, cords, dan lapisan pelindung sehingga membentuk struktur sabuk yang solid dan tahan lama.
Kelebihan dan Kekurangan V-Belt
V-belt menjadi salah satu komponen transmisi daya paling populer karena menawarkan kombinasi efisiensi, fleksibilitas, dan biaya yang ekonomis. Meski begitu, seperti komponen lain, V-belt tetap memiliki batasan tertentu yang perlu dipertimbangkan saat memilihnya untuk suatu aplikasi.
- Kelebihan V-Belt
- Mampu Meredam Getaran
Material karet pada V-belt menyerap getaran mesin sehingga rotasi terasa lebih halus dan tidak bising. Ini memberi kenyamanan operasional yang tidak dimiliki oleh transmisi rantai atau roda gigi.
- Mengurangi Slip dan Meningkatkan Efisiensi
Bentuk trapesium pada V-belt menciptakan wedging effect sehingga sabuk mengunci kuat pada pulley. Efek ini membantu meminimalkan slip dan meningkatkan efisiensi transmisi energi.
- Tidak Memerlukan Pelumasan
Berbeda dengan rantai dan gear, V-belt tidak membutuhkan oli atau grease tambahan. Ini membuat perawatan lebih sederhana dan mengurangi biaya pemeliharaan.
- Fleksibel dan Mudah Dipasang
Struktur V-belt memungkinkan pemasangan yang cepat tanpa peralatan khusus. Sabuknya juga cukup lentur sehingga mampu bekerja pada jarak pulley yang lebih panjang.
- Biaya Ekonomis
Harga V-belt relatif terjangkau, sementara umur pakainya cukup panjang bila dirawat dengan baik. Sangat cocok untuk aplikasi industri dan komersial.
- Cocok Untuk Sistem dengan Pulley Kecil
Tipe tertentu seperti cogged belt dirancang agar tetap efisien pada pulley berdiameter kecil, tanpa mengorbankan fleksibilitas.
- Mampu Meredam Getaran
- Kekurangan V-Belt
- Potensi Slip Tetap Ada
Meski minim slip, sistem sabuk tetap tidak bisa seakurat transmisi rantai atau gear, terutama jika tension tidak dijaga dengan benar.
- Umur Pakai Terbatas
V-belt terbuat dari karet yang dapat aus, retak, dan mengeras seiring waktu terutama pada lingkungan panas atau terpapar oli.
- Tidak Ideal untuk Beban Sangat Berat
Untuk beban ekstrem atau daya yang sangat besar, rantai atau timing belt metal biasanya lebih handal dibanding V-belt.
- Pengaruh Tegangan Sangat Besar
Jika V-belt terlalu kendor, akan terjadi slip dan jika terlalu kencang, keausan sabuk akan lebih cepat serta beban pada bearing meningkat. Oleh karena itu, sistem memerlukan pengecekan tegangan (tension) secara berkala.
- Sensitif terhadap Misalignment
Jika posisi pulley tidak sejajar, V-belt cepat aus, menimbulkan suara berdecit, dan efisiensi turun drastis.
- Potensi Slip Tetap Ada
Standar dan Ukuran V-Belt
Untuk memastikan V-belt bekerja optimal, pemilihan profil dan ukuran v-belt harus mengacu pada standar internasional yang berlaku. Setiap V-belt memiliki kode tertentu yang menunjukkan bentuk profil, lebar, tinggi, dan panjang sabuk. Pemahaman terhadap standar ini penting agar sabuk kompatibel dengan pulley dan sistem transmisi yang digunakan.
- Standar V-Belt yang Umum Digunakan
- RMA/MPTA (USA)
Standar dari Rubber Manufacturers Association/Mechanical Power Transmission Association. Banyak digunakan untuk V-belt tipe klasik (A,B,C,D,E).
- ISO/DIN (Eropa)
Digunakan untuk narrow V-belt seperti SPZ, SPA, SPB, dan SPC yang banyak dipakai di industri modern.
- JIS (Jepang)
JIS B 1852 dan JIS B 1854 digunakan pada berbagai tipe V-belt, terutama yang diproduksi atau dipasarkan di Asia.
- Standar Lokal (SNI)
Di Indonesia, beberapa V-belt mengacu pada interpretasi standar internasional yang disesuaikan oleh produsen.
- RMA/MPTA (USA)
- Kode Profil V-Belt yang Paling Umum
- Classic V-Belt
Digunakan pada banyak mesin industri dan otomotif
Profil
Lebar Atas (mm)
Tinggi (mm)
A
±13
±8
B
±17
±11
C
±22
±14
D
±32
±19
E
±38
±23
- Narrow V-Belt (Wedge Belt)
Lebih efisien dan mampu membawa beban lebih besar.
Profil
Lebar Atas (mm)
Tinggi (mm)
SPZ
±10
±8
SPA
±13
±10
SPB
±16
±13
SPC
±22
±18
- Industrial Narrow Belt (RMA)
Kode dalam inci, banyak dipakai di mesin Amerika.
Profil
Lebar Atas (inch)
3V
3/8
5V
5/8
8V
1
- Classic V-Belt
- Memahami Kode Panjang V-Belt
Setiap sabuk memiliki kode panjang yang biasanya terdiri dari:
- Inside Length (Li), merupakan panjang bagian dalam sabuk
- Outside Length (La), merupakan panjang bagian luar sabuk
- Pitch Length (Lp/Lw), merupakan panjang garis tengah sabuk (paling sering dugunakan untuk referensi teknis)
- Pentingnya Memilih Ukuran yang Tepat
Ukuran yang salah dapat menyebabkan slip, overheating pada sabuk, sabuk cepat aus, kerusakan pulley, efisiensi tenaga menurun. Oleh karena itu, selalu cocokkan profil dan panjang V-belt dengan katalog pabrikan atau spesifikasi mesin.
Rekomendasi Produk V-Belt yang Tersedia di Website monotaro.id
![]() |
Mitsuboshi Narrow V-Belt SPC Series SPC-4400 1pc |
|
SKU |
|
|
Harga |
Rp 643.689 |
|
Model Number |
SPC-4400 |
|
Unit |
1pc |
|
Size (mm) |
4400 |
|
Top Width (mm) |
22 |
|
Thickness |
18 |
|
Angle (⁰) |
40 |
|
Berat (Kg) |
3.5 |
![]() |
SUPCO Standard & Cogged V-Belts AX35 Molded V Belt 1unit |
|
SKU |
|
|
Harga |
Rp 366.189 |
|
Model Number |
AX35 |
|
Unit |
1 unit |
|
UNSPSC |
31160000 |
|
Berat (Kg) |
0.1 |
![]() |
BANDO Rib Ace Belt Type 5PK 1230mm 1pc |
|
SKU |
|
|
Harga |
Rp 144.189 |
|
Unit |
1pc |
|
Material |
Rubber |
|
Number of Ribs |
5 |
|
Belt Length (mm) |
1230 |
|
Center Distance (mm) |
3.56 |
|
Thickness (mm) |
4.8 |
|
Angle (°) |
40 |
|
Berat (Kg) |
0.2 |
Kesimpulan
V-belt merupakan komponen transmisi daya yang vital untuk berbagai mesin industri, otomotif, pertanian, dan peralatan rumah tangga. Dengan bentuk penampang “V”, sabuk ini mampu mentransfer tenaga secara efisien, meminimalkan slip, dan menyerap getaran sehingga operasi mesin lebih halus dan stabil. Tersedia dalam berbagai jenis seperti conventional, narrow, cogged, ribbed, double, variable speed, dan banded, V-belt dapat disesuaikan dengan kebutuhan beban, kecepatan, dan desain mesin.
Material penyusun V-belt, mulai dari karet, neoprene, polyurethane, reinforcement cords, fabric cover, hingga adhesive layer, dirancang untuk memastikan fleksibilitas, kekuatan, dan ketahanan terhadap panas, aus, dan beban berat. Meskipun memiliki banyak kelebihan, V-belt tetap membutuhkan perawatan rutin, pengecekan tegangan, dan pemasangan yang tepat agar umur pakai maksimal dan efisiensi transmisi tetap tinggi.
Pemilihan ukuran dan kode profil sesuai standar internasional seperti RMA/MPTA, ISO/DIN, JIS, maupun SNI menjadi kunci agar V-belt kompatibel dengan pulley dan sistem transmisi. Dengan memahami jenis, material, cara kerja, kelebihan, kekurangan, dan standar ukuran, V-belt dapat digunakan secara optimal, meningkatkan performa mesin, serta mengurangi risiko kerusakan dan downtime.





























































































































































