V-belt atau sabuk-V adalah komponen transmisi daya yang umum digunakan pada mesin industri, otomotif, pertanian, dan peralatan rumah tangga. Bentuk penampangnya yang menyerupai huruf “V” membuat sabuk dapat mencengkeram pulley dengan kuat, meminimalkan slip, dan menjaga putaran mesin tetap stabil.

 

V-belt bekerja dengan memanfaatkan gaya gesek saat diberi tegangan, sabuk akan masuk ke alur pulley dan menghasilkan efek wedging yang meningkatkan cengkeraman serta efisiensi penyaluran tenaga. Desainnya yang fleksibel, stabil, dan mudah dirawat menjadikan V-belt komponen penting dalam berbagai mesin.

 

V-belt banyak digunakan pada blower, kompresor, conveyor, mesin pertanian, sistem HVAC, hingga komponen kendaraan seperti alternator, water pump, dan kompresor AC. Fleksibilitas ini membuat V-belt menjadi solusi transmisi daya yang serbaguna dan handal di berbagai sektor industri.

 

Fungsi Utama V-Belt

  1. Mentransmisikan Tenaga dari Penggerak ke Komponen Lain

    Fungsi paling dasar dari V-belt adalah memindahkan tenaga dari motor atau mesin penggerak menuju komponen yang digerakkan, seperti pulley blower, kompresor, alternator, atau water pump. Tanpa sabuk ini, sistem mekanis tidak dapat berputar atau bekerja.

  2. Mengurangi Slip Berkat Efek “V”

    Desain penampang berbentu huruf “V” memungkinkan sabuk masuk ke alur pulley dan menciptakan gaya cengkeram tinggi. Hal ini meminimalkan slip, sehingga putaran mesih lebih stabil dan efisien.

  3. Menstabilkan Kecepatan Putaran

    V-belt membantu mempertahankan kestabilan putaran komponen yang digerakkan. Stabilitas ini penting pada mesin industri, sistem HVAC, hingga mesin kendaraan yang membutuhkan kecepatan konstan.

  4. Menyerap Getaran dan Mengurangi Kebisingan

    Material sabuk yang elastis mampu meredam getaran dari motor. Hasilnya, operasi mesin menjadi lebih halus dan senyap dibandingkan penggunaan transmisi rantai atau roda gigi.

  5. Melindungi Komponen Mekanis dari Beban Berlebih

    Karena sifatnya yang fleksibel, V-belt dapat sedikit melar ketika terjadi beban mendadak. Ini berfungsi sebagai “pengaman alami” yang membantu mencegah keruskan pada pulley, poros, atau motor.

  6. Memungkinkan Desai Sistem yang Lebih Sederhana

    V-belt dapat mentransmisikan daya pada jarak yang lebih panjang tanpa memerlukan komponen tambahan. Hal ini memudahkan desain mesin sekaligus mengurangi biaya produksi dan perawatan.

 

Cara Kerja V-Belt

V-belt bekerja dengan prinsip transmisi daya melalui gesekan (friction drive) antara sabuk dan alur pulley. Desainnya yang berbentuk trapesium memungkinkan sabuk masuk ke dalam alur pulley dan menciptakan efek penguncian (wedging effect). Mekanisme ini menghasilkan cengkeraman yang kuat sehingga tenaga dapat ditransfer secara efisien.

  1. Putaran Pulley Penggerak (Driver Pulley)

    Proses dimulai ketika motor memutar pulley penggerak. Putaran ini menciptakan gaya tarik pada V-belt yang membentuk kontak erat dengan alur pulley.

  2. Efek Wedging: Sabuk Mengunci di Dalam Alur

    Saat sabuk ditegangkan, sisi sabuk menekan sisi pulley dan membentuk gaya gesek yang besar. Penampang “V” membuat sabuk semakin masuk ke dalam alur saat beban meningkat.

    Efek inilah yang mencegah slip dan membuat V-belt mampu membawa beban lebih besar dibanding sabuk datar.

  3. Penyalur Tenaga ke Pulley yang Digerakkan (Driven Pulley)

    Gaya gesek yang terjadi memindahkan putaran dari pulley penggerak ke pulley yang digerakkan. Kecepatan putaran akan mengikuti rasio diameter kedua pulley besar kecilnya diameter menentukan peningkatan atau penurunan kecepatan.

  4. Reduksi Getaran dan Pergerakan yang Lebih Halus

    Material karet yang elastis menyerap getaran yang muncul saat mesin beroperasi. Ini membuat sistem transmisi berdasarkan V-belt lebih halus dan senyap dibanding transmisi rantai atau roda gigi.

  5. Peran Tegangan (Tension) dalam Efisiensi Kerja

    Tegangan yang tepat adalah faktor kunci. Jika V-belt terlalu kencang akan mempercepat ke-ausan, membebani bearing dan motor. Sedangkan jika terlalu kendor akan menyababkan slip dan hilangnya tenaga. 

 

Efisien kerja V-belt sangat bergantung pada keseimbangan antara tegangan, kondisi sabuk, dan aligment pulley.

 

Baca Juga: Ciri-Ciri dan Penyebab Kerusakan Bearing

 

Jenis-Jenis V-belt

V-belt tersedia dalam berbagai tipe untuk menyesuaikan kebutuhan beban, kecepatan putaran, dan desain mesin. Setiap jenis memiliki karakteristik khusus yang mempengaruhi efisiensi transmisi daya, fleksibilitas, dan umur pakai.

  1. Conventional (Classic) V-Belt

    Jenis V-belt ini adalah yang paling umum digunakan karena memiliki bentuk serta dimensi standar. Penggunaannya sangat luas, mulai dari mesin industri dan otomotif hingga peralatan rumah tangga. Ciri utamanya adalah profil tradisional seperti A, B, C, D, dan E yang cocok untuk beban ringan hingga sedang. Selain stabil, jenis ini juga mudah ditemukan di pasaran. 

  2. Narrow V-Belt

    Dikenal juga sebagai wedge belts, tipe ini memiliki desain lebih ramping namun mampu mentransmisikan tenaga lebih besar pada ruang yang lebih kecil. Profil umumnya meliputi 3V, 5V, dan 8V, sehingga efisien untuk putaran tinggi dan memberikan daya lebih besar dibandingkan classic belt dengan ukuran serupa.

  3. Cogged/Notched V-Belt

    V-belt ini memiliki lekukan (notches) di sisi bagian dalam untuk meningkatkan fleksibilitas. Desainnya membuat sabuk ini cocok untuk pulley berdiameter kecil, mengurangi panas saat beroperasi, dan menambah efisiensi karena lebih mudah menekuk.

  4. Double V-Belt (Hexagonal Belt)

    V-belt ini memiliki penampang berbentuk heksagonal sehingga dapat bekerja di kedua sisi sekaligus. Sabuk ini digunakan pada mesin dengan beberapa pulley atau alur silang, serta sistem yang membutuhkan arah putaran ganda.

  5. Variable Speed V-Belt

    V-belt ini dirancang untuk sistem yang membutuhkan perubahan rasio putaran, seperti pada mesin pertanian atau peralatan perkayuan. Bentuknya lebih lebar dan lentur, sehingga dapat menyesuaikan posisi pada pulley variabel.

  6. Ribbed/Poly V-Belt

    V-belt ini merupakan gabungan antara sabuk datar dan sabuk beralur, dengan beberapa rib kecil yang sejajar. Desainnya sangat efisien pada kecepatan tinggi, tipis dan fleksibel, sehingga banyak digunakan pada alternator mobil, kompresor AC, dan mesin modern.

  7. Banded V-Belt

    Beberapa V-belt ini digabungkan dengan lapisan pengikat di bagian atasnya. Desainnya mengurangi getaran antar sabuk, cocok untuk aplikasi beban berat, dan memberikan kestabilan pada mesin besar seperti blower industri atau conveyor berat.

 

Material Penyusun V-Belt

V-belt dibuat dari kombinasi beberapa material yang dirancang untuk memberikan fleksibilitas, kekuatan tarik, ketahanan terhadap panas, dan umur pakai yang panjang. Tiap lapisan memiliki fungsi berbeda, sehingga keseluruhan struktur sabuk mampu bekerja stabil dalam berbagai kondisi operasional. 

  1. Rubber (Karet)

    Material dasar yang paling umum digunakan untuk V-belt adalah karet. Karet fleksibel, mampu menyerap getaran, dan harganya relatif ekonomis. Biasanya digunakan pada lapisan utama sabuk agar sabuk dapat menekuk dengan baik mengikuti alur pulley.

  2. Neoprene

    Neoprene adalah jenis karet sintetis yang lebih tahan terhadap panas, minyak, dan bahan kimia. Material ini tahan terhadap suhu tinggi, tidak mudah rusak oleh oli atau grease, dan cocok untuk lingkungan industri berat. Neoprene banyak digunakan pada V-belt berkualitas menengah ke atas.

  3. Polyurethane (PU)

    Polyurethane adalah material modern yang memiliki ketahanan aus tinggi dan stabil pada putaran cepat. Material ini kuat, tidak mudah retak, stabil pada beban berat, dan cocok untuk aplikasi high-speed. Polyurethane sering digunakan pada V-belt varian premium atau ribbed belt.

  4. Reinforcement Cords (Benang Penguat)

    Bagian ini berfungsi sebagai tulang punggung V-belt, memberikan kekuatan tarik dan menjaga sabuk agar tidak mudah melar. Jenis umum meliputi polyester cord yang fleksibel dan ekonomis, aramid/Kevlar cord yang sangat kuat, tahan panas, dan minim peregangan, serta fiberglass core yang stabil namun kurang fleksibel. Cords ini ditempatkan di dalam lapisan netral sabuk agar tidak terdistor saat menekuk.

  5. Fabric Cover (Lapisan Kain Pelindung)

    Lapisan paling luar V-belt berfungsi melindungi sabuk dari gesekan dan keausan. Lapisan ini mencegah sabuk cepat aus, mengurangi panas berlebih, dan menjaga permukaan sabuk tetap stabil. Kain pelindung biasanya terbuat dari campuran kapas, poliester, atau material sintetis yang tahan aus.

  6. Adhesive Layer (Perekat)

    Lapisan perekat khusus digunakan untuk menyatukan karet, cords, dan lapisan pelindung sehingga membentuk struktur sabuk yang solid dan tahan lama.

 

Kelebihan dan Kekurangan V-Belt

V-belt menjadi salah satu komponen transmisi daya paling populer karena menawarkan kombinasi efisiensi, fleksibilitas, dan biaya yang ekonomis. Meski begitu, seperti komponen lain, V-belt tetap memiliki batasan tertentu yang perlu dipertimbangkan saat memilihnya untuk suatu aplikasi.

  • Kelebihan V-Belt
    1. Mampu Meredam Getaran

      Material karet pada V-belt menyerap getaran mesin sehingga rotasi terasa lebih halus dan tidak bising. Ini memberi kenyamanan operasional yang tidak dimiliki oleh transmisi rantai atau roda gigi.

    2. Mengurangi Slip dan Meningkatkan Efisiensi

      Bentuk trapesium pada V-belt menciptakan wedging effect sehingga sabuk mengunci kuat pada pulley. Efek ini membantu meminimalkan slip dan meningkatkan efisiensi transmisi energi.

    3. Tidak Memerlukan Pelumasan

      Berbeda dengan rantai dan gear, V-belt tidak membutuhkan oli atau grease tambahan. Ini membuat perawatan lebih sederhana dan mengurangi biaya pemeliharaan.

    4. Fleksibel dan Mudah Dipasang

      Struktur V-belt memungkinkan pemasangan yang cepat tanpa peralatan khusus. Sabuknya juga cukup lentur sehingga mampu bekerja pada jarak pulley yang lebih panjang.

    5. Biaya Ekonomis

      Harga V-belt relatif terjangkau, sementara umur pakainya cukup panjang bila dirawat dengan baik. Sangat cocok untuk aplikasi industri dan komersial.

    6. Cocok Untuk Sistem dengan Pulley Kecil

      Tipe tertentu seperti cogged belt dirancang agar tetap efisien pada pulley berdiameter kecil, tanpa mengorbankan fleksibilitas.

  • Kekurangan V-Belt
    1. Potensi Slip Tetap Ada

      Meski minim slip, sistem sabuk tetap tidak bisa seakurat transmisi rantai atau gear, terutama jika tension tidak dijaga dengan benar.

    2. Umur Pakai Terbatas

      V-belt terbuat dari karet yang dapat aus, retak, dan mengeras seiring waktu terutama pada lingkungan panas atau terpapar oli.

    3. Tidak Ideal untuk Beban Sangat Berat

      Untuk beban ekstrem atau daya yang sangat besar, rantai atau timing belt metal biasanya lebih handal dibanding V-belt.

    4. Pengaruh Tegangan Sangat Besar

      Jika V-belt terlalu kendor, akan terjadi slip dan jika terlalu kencang, keausan sabuk akan lebih cepat serta beban pada bearing meningkat. Oleh karena itu, sistem memerlukan pengecekan tegangan (tension) secara berkala.

    5. Sensitif terhadap Misalignment

      Jika posisi pulley tidak sejajar, V-belt cepat aus, menimbulkan suara berdecit, dan efisiensi turun drastis.

 

Standar dan Ukuran V-Belt

Untuk memastikan V-belt bekerja optimal, pemilihan profil dan ukuran v-belt harus mengacu pada standar internasional yang berlaku. Setiap V-belt memiliki kode tertentu yang menunjukkan bentuk profil, lebar, tinggi, dan panjang sabuk. Pemahaman terhadap standar ini penting agar sabuk kompatibel dengan pulley dan sistem transmisi yang digunakan.

  1. Standar V-Belt yang Umum Digunakan
    1. RMA/MPTA (USA)

      Standar dari Rubber Manufacturers Association/Mechanical Power Transmission Association. Banyak digunakan untuk V-belt tipe klasik (A,B,C,D,E).

    2. ISO/DIN (Eropa)

      Digunakan untuk narrow V-belt seperti SPZ, SPA, SPB, dan SPC yang banyak dipakai di industri modern.

    3. JIS (Jepang)

      JIS B 1852 dan JIS B 1854 digunakan pada berbagai tipe V-belt, terutama yang diproduksi atau dipasarkan di Asia.

    4. Standar Lokal (SNI)

      Di Indonesia, beberapa V-belt mengacu pada interpretasi standar internasional yang disesuaikan oleh produsen.

  2. Kode Profil V-Belt yang Paling Umum
    1. Classic V-Belt

      Digunakan pada banyak mesin industri dan otomotif

      Profil 

      Lebar Atas (mm)

      Tinggi (mm)

      A

      ±13

      ±8

      B

      ±17

      ±11

      C

      ±22

      ±14

      D

      ±32

      ±19

      E

      ±38

      ±23

    2. Narrow V-Belt (Wedge Belt)

      Lebih efisien dan mampu membawa beban lebih besar.

      Profil

      Lebar Atas (mm)

      Tinggi (mm)

      SPZ

      ±10

      ±8

      SPA

      ±13

      ±10

      SPB

      ±16

      ±13

      SPC

      ±22

      ±18

       

    3. Industrial Narrow Belt (RMA)

      Kode dalam inci, banyak dipakai di mesin Amerika.

      Profil

      Lebar Atas (inch)

      3V

      3/8

      5V

      5/8

      8V

      1

       

  3. Memahami Kode Panjang V-Belt

    Setiap sabuk memiliki kode panjang yang biasanya terdiri dari:

    1. Inside Length (Li), merupakan panjang bagian dalam sabuk
    2. Outside Length (La), merupakan panjang bagian luar sabuk
    3. Pitch Length (Lp/Lw), merupakan panjang garis tengah sabuk (paling sering dugunakan untuk referensi teknis)

       

  4. Pentingnya Memilih Ukuran yang Tepat

    Ukuran yang salah dapat menyebabkan slip, overheating pada sabuk, sabuk cepat aus, kerusakan pulley, efisiensi tenaga menurun. Oleh karena itu, selalu cocokkan profil dan panjang V-belt dengan katalog pabrikan atau spesifikasi mesin.

 

Rekomendasi Produk V-Belt yang Tersedia di Website monotaro.id

 

Mitsuboshi Classic V-Belt Red Non Standard Type A (17 to 200inch) A-19 19inch 1pc

SKU

S003689554

Harga

Rp 29.970

Model Number

A-19

Unit

1pc

Type

A

Size

Non Standard

Length (inch)

19

Width (mm)

12.5

Height (mm)

9.0

Angle (⁰)

40

Berat (Kg)

0.6



Mitsuboshi Narrow V-Belt SPC Series SPC-4400 1pc

SKU

S031622721

Harga

Rp 643.689

Model Number

SPC-4400

Unit

1pc

Size (mm)

4400

Top Width (mm)

22

Thickness 

18

Angle (⁰) 

40

Berat (Kg)

3.5



SUPCO Standard & Cogged V-Belts AX35 Molded V Belt 1unit

SKU

S043225460

Harga

Rp 366.189

Model Number

AX35

Unit

1 unit

UNSPSC

31160000

Berat (Kg)

0.1



BANDO Double V-Belt Hexagon (Size 100-199) BB Type (Van Belt) BB100 1pc

SKU

S004646217

Harga

Rp 255.189

Model Number

BB100

Unit

1pc

Type

BB

Length (inch)

100

Angle (⁰)

40

Belt Top Width (mm)

16.5

Belt Thickness (mm)

13.5

Berat (Kg)

0.5

 

DAYTON Variable Speed Belt 3HEW1 2230V273, 30° Groove Angle 28inch Outside Lg 1pc

SKU

S041122471

Harga

Rp 1.442.889

Model Number

3HEW1

Unit

1pc

UNSPSC

26111801

Manufacturer Part Number

3HEW1

Industry Number

2230V273

Outside Length (inch)

28

Top Width (ich)

1-3/8

Groove angle (⁰)

30

Material

Gum Rubber

Construction

Wrapped

Resist

High Temperature Resistant; Oil Resostant

Application

General Industrial

Belt Coating

Raw Edge Rubber

Belt Series 

Power Max

Belt Trade Size

2230V

Color

Black

Length Type

Closed Loop

Maximum Operating Temperatue (°F)

194

Minimum Operating Temperature (°F)

-22

Pitch Length (inch)

27-19/64

Reinforcing Cord Material

Polyester

Standards

ARPM

Tensile Strength (N/mm)

235

Thickness (inch)

7/16

Tooth Location

One Side

V-Belt Type

Cogged 

Berat (Kg)

0.3

 

BANDO Rib Ace Belt Type 5PK 1230mm 1pc

SKU

 

S003146545

Harga

Rp 144.189

Unit

1pc

Material

Rubber

Number of Ribs

5

Belt Length (mm)

1230

Center Distance (mm)

3.56

Thickness (mm)

4.8

Angle (°)

40

Berat (Kg)

0.2



Continental Banded Standard & Cogged V-Belt 2B120 2/B120, 2 Ribs V-Belt 123inch Outside Lg, 1 21/64inch Top Wd, 13/32inch Thick 1pc

SKU

S041081600

Harga

Rp 2.774.889

Model NUmber

2B120

Unit

1pc

UNSPSC

26111801

Manufacturer Part Number

2/B120

Belt Material

Polybutadiene

Edge Construction

Wrapped

Industry Number

2/B120

Maximum Operating Temperature (°F)

140

Minimum Operating Temperature (°F)

-40

Number of Ribs 

2

Outside Length (inch)

123

Reinforcing Cord Material

Polyester

Resistance Properties

Heat Resistant; Oil Resistant

Thickness (inch)

13/32

Top Width (inch)

1-21/64

V-Belt Section

B

V-Belt Type

Banded

Berat (Kg)

1.6


Kesimpulan

 

V-belt merupakan komponen transmisi daya yang vital untuk berbagai mesin industri, otomotif, pertanian, dan peralatan rumah tangga. Dengan bentuk penampang “V”, sabuk ini mampu mentransfer tenaga secara efisien, meminimalkan slip, dan menyerap getaran sehingga operasi mesin lebih halus dan stabil. Tersedia dalam berbagai jenis seperti conventional, narrow, cogged, ribbed, double, variable speed, dan banded, V-belt dapat disesuaikan dengan kebutuhan beban, kecepatan, dan desain mesin.

 

Material penyusun V-belt, mulai dari karet, neoprene, polyurethane, reinforcement cords, fabric cover, hingga adhesive layer, dirancang untuk memastikan fleksibilitas, kekuatan, dan ketahanan terhadap panas, aus, dan beban berat. Meskipun memiliki banyak kelebihan, V-belt tetap membutuhkan perawatan rutin, pengecekan tegangan, dan pemasangan yang tepat agar umur pakai maksimal dan efisiensi transmisi tetap tinggi.

 

Pemilihan ukuran dan kode profil sesuai standar internasional seperti RMA/MPTA, ISO/DIN, JIS, maupun SNI menjadi kunci agar V-belt kompatibel dengan pulley dan sistem transmisi. Dengan memahami jenis, material, cara kerja, kelebihan, kekurangan, dan standar ukuran, V-belt dapat digunakan secara optimal, meningkatkan performa mesin, serta mengurangi risiko kerusakan dan downtime.