alternator maintenance

Apa Itu Alternator?

Alternator, secara singkat, adalah alat pembangkit listrik pada mobil. Dahulu, kendaraan menggunakan dinamo jenis generator arus searah (DC) yang disebut dynamo, namun karena efisiensinya rendah, kini telah digantikan oleh alternator, yaitu generator arus bolak-balik (AC) yang lebih efisien.

 

Alternator bekerja dengan memanfaatkan putaran mesin saat kendaraan berjalan. Energi putar dari mesin digunakan untuk menghasilkan listrik. Listrik yang dihasilkan ini kemudian disalurkan untuk mengisi baterai (aki) serta menyuplai daya ke seluruh sistem kelistrikan mobil seperti lampu, sistem audio, AC, dan lainnya.

alternator maintenance

Struktur Alternator

Alternator biasanya menggunakan generator sinkron tiga fase. Ada juga yang memakai tipe magnet permanen, tapi kebanyakan menggunakan tipe dengan gulungan kawat (kumparan).

 

Alternator terdiri dari dua bagian utama: rotor (bagian yang berputar) dan stator (bagian yang diam). Keduanya memiliki kumparan. Rotor berputar karena digerakkan oleh sabuk yang terhubung ke poros engkol mesin. Saat rotor berputar, terbentuk medan magnet yang juga berputar. Medan magnet ini menyebabkan aliran listrik terbentuk di kumparan stator, sehingga menghasilkan arus bolak-balik tiga fase. Arus ini adalah gabungan dari tiga arus bolak-balik yang berbeda fasa.

 

Arus bolak-balik tadi kemudian diubah menjadi arus searah (DC) oleh alat yang disebut rectifier (penyearah).

 

Agar bisa menghasilkan medan magnet, kumparan pada rotor membutuhkan aliran listrik dari baterai. Aliran listrik ini dialirkan melalui sikat (brush) dan slip ring. Namun, jika arus di rotor tetap, maka tegangan yang dihasilkan akan berubah-ubah tergantung putaran mesin. Karena itu, digunakan IC regulator untuk menjaga agar tegangan tetap stabil di sekitar 14 volt, sesuai dengan kebutuhan pengisian baterai.

Cara Merawat Alternator

Alternator merupakan komponen kendaraan yang umumnya jarang mengalami kerusakan. Namun, apabila terjadi gangguan pada alternator, dampaknya dapat menyebabkan kendaraan tidak dapat beroperasi. Ketika alternator berhenti menghasilkan listrik, kendaraan masih dapat berjalan untuk sementara waktu menggunakan daya yang tersimpan di dalam baterai. Namun, setelah daya baterai habis, mesin kendaraan akan mati dan tidak dapat dinyalakan kembali.

 

Perawatan alternator pada dasarnya meliputi dua aspek utama, yaitu pemeriksaan kondisi sabuk (belt) dan pemeriksaan tegangan listrik. Sebelum melakukan pemeriksaan, siapkan alat bantu seperti meteran, voltmeter, dan kunci pas.

 

Alternator umumnya terletak di sisi mesin karena menerima putaran dari mesin melalui sabuk. Untuk menemukannya, cukup mengikuti jalur sabuk penggerak. Pada beberapa tipe kendaraan, alternator mungkin tersembunyi di balik penutup mesin atau berada pada posisi yang lebih rendah, sehingga memerlukan perhatian ekstra saat mengaksesnya.

Perawatan Sabuk Alternator

Sabuk alternator yang sudah meregang atau mengendur dapat menyebabkan selip saat diberikan beban berat, sehingga tidak dapat mentransfer putaran dengan cukup efektif. Selain itu, seiring pemakaian, sabuk juga dapat mengalami kerusakan dan putus karena keausan. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa kekencangan dan kondisi sabuk secara berkala.

 

Sabuk yang menghubungkan alternator dengan sistem penggerak lainnya sering disebut dengan nama "fan belt" karena menggerakkan komponen seperti kompresor AC dan pompa power steering selain alternator itu sendiri.

 

Untuk memeriksa kekencangan sabuk, cara resmi yang digunakan adalah dengan menekan bagian tengah sabuk antara dua pulley menggunakan beban sekitar 10 kg, lalu mengukur seberapa banyak sabuk bergerak. Selain menggunakan alat pengukur seperti tensimeter sabuk, Anda juga bisa mengecek dengan cara manual, yaitu menekan sabuk dengan ibu jari dan melihat sejauh mana sabuk turun. Jika gerakannya kurang dari 1 cm, berarti sabuk masih dalam kondisi yang baik.

 

Namun, penting juga untuk memeriksa apakah ada kerusakan atau keausan pada permukaan sabuk. Jika ada retakan pada sabuk, itu menunjukkan bahwa sabuk sudah sangat aus dan perlu segera diganti.

 

Jika Anda perlu menyesuaikan ketegangan sabuk, pastikan terlebih dahulu apakah kendaraan Anda dilengkapi dengan pengatur ketegangan (adjuster). Beberapa model kendaraan tidak dilengkapi dengan adjuster, dan jika tidak ada, proses penyesuaian akan cukup sulit, sehingga disarankan untuk meminta bantuan teknisi profesional.

Cara Mengukur Tegangan Alternator

Sebenarnya, untuk pengukuran yang lebih lengkap, sebaiknya Anda menggunakan clamp meter untuk mengukur arus. Namun, untuk pemeriksaan sederhana, kita dapat mengukur tegangan alternator. Anda membutuhkan sebuah tester dan seseorang yang bisa membantu menjaga putaran mesin pada 2000 rpm.

 

Yang perlu diukur adalah tegangan antara terminal B pada alternator (terletak di sisi alternator, dengan kabel tebal yang keluar dari penutup plastik atau karet) dan bodi kendaraan. Sebelum memulai pengukuran, pastikan semua perangkat listrik yang tidak terkait dengan mesin dimatikan.

 

Pertama, pasang penjepit kabel hitam pada tester ke bagian logam alternator, dan masukkan probe merah tester ke dalam terminal B. Pastikan putaran mesin tetap di angka 2000 rpm. Jika tegangan berada di kisaran 14V hingga 15V, itu berarti nilai tegangan normal.

 

Jika tegangan terlalu rendah atau melebihi 15V, atau jika tegangan terus meningkat seiring bertambahnya putaran mesin, kemungkinan besar ada masalah pada alternator. Dalam hal ini, disarankan untuk berkonsultasi dengan teknisi profesional. Selain itu, melakukan pemeriksaan dan perawatan alternator secara rutin sangat penting agar kendaraan selalu dalam kondisi prima. Dengan memahami fungsi, komponen, dan cara perawatan alternator secara benar, sistem kelistrikan kendaraan dapat beroperasi secara optimal.

Kesimpulan

Alternator adalah komponen vital yang berfungsi menghasilkan listrik untuk kendaraan. Dengan mengetahui cara kerja dan merawatnya secara rutin terutama dengan memeriksa kondisi sabuk dan tegangan listrik Anda bisa menjaga performa alternator agar selalu maksimal. Perawatan yang tepat tidak hanya memperpanjang usia alternator, tapi juga memastikan kendaraan tetap prima dan siap digunakan kapan saja.

 

Sumber : monotaro.com