battery

Baterai adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Dari jam dinding hingga kendaraan listrik, hampir semua perangkat elektronik membutuhkan baterai sebagai sumber energi. Meski terlihat sederhana, baterai memiliki berbagai ukuran, jenis, spesifikasi, dan kegunaan yang berbeda.

Perbandingan Jenis Ukuran Baterai

Nama Ukuran Baterai

Gambar Bentuk

Dimensi

Tegangan (Volt)

Jenis Umum

Penggunaan Umum

AAA (Triple A)

AAA Battery

10.5 x 44.5 mm

1.5 V 

Alkaline, NiMH

Remote TV, Mouse

AA (Double A)

AA Battery

14.5 x 50.5 mm

1.5 V

Alkaline, NiMH

Kamera, Mainan, Senter

C

C Battery

26.2 x 50 mm

1.5 V

Alkaline, NiMH

Senter besar

D

D Battery

34.2 x 61.5 mm

1.5 V

Alkaline, NiMH

Radio, Peralatan besar

9V

9V Battery

26.5 x 17.5 x 48.5 mm

9 V

Alkaline, Li-ion

Multimeter, Smoke alarm

CR2032 CR2032

20 x 3.2 mm

3 V

Lithium

Jam tangan, Motherboard

18650

18650

18 x 65 mm

3.6 - 3.7 V

Li-ion

Vape, Power bank

21700

21700

21 x 70 mm

3.6 - 3.7 V

Li-ion

Power tools, EV

Button Cell (LR44, AG13)

LR44, AG13

11.6 x 5.4 mm

1.5 V

Alkaline

Kalkulator, Laser point

Baterai AA dan AAA merupakan tipe paling umum yang digunakan dalam perangkat rumah tangga seperti remote dan jam dinding. Untuk perangkat kecil seperti jam tangan atau kalkulator, seringkali menggunakan baterai CR2032 karena bentuknya yang ringkas. 

 

Sementara itu, baterai lithium-ion seperti 18650 dan 21700 banyak digunakan pada perangkat bertenaga besar seperti power tools, senter, hingga kendaraan listrik. Fakta uniknya, penamaan seperti 18650 pada baterai merujuk pada dimensi fisiknya: diameter 18 mm dan panjang 65 mm.

 

Baca Juga: Perbedaan Aki Kering dan Aki Basah

Spesifikasi Umum Baterai yang Perlu Diketahui

1. Kapasitas (mAh atau Ah)

Kapasitas adalah ukuran seberapa banyak energi listrik yang dapat disimpan oleh baterai, dan biasanya dinyatakan dalam satuan mili ampere-hour (mAh) untuk baterai kecil, atau ampere-hour (Ah) untuk baterai besar seperti accu. 

 

Semakin besar kapasitasnya, semakin lama baterai dapat digunakan sebelum perlu diisi ulang. Misalnya, baterai 2000 mAh mampu menyuplai arus 2000 mA selama satu jam, atau 1000 mA selama dua jam. Ini menjadi pertimbangan penting terutama untuk perangkat yang membutuhkan daya tahan lama, seperti kamera digital, smartphone, atau alat berat.

 

2. Tegangan (Volt/V)

Tegangan mengacu pada tekanan listrik yang dihasilkan oleh baterai dan diukur dalam volt (V). Berbagai jenis baterai memiliki tegangan standar yang berbeda. Misalnya, baterai alkaline tipe AA memiliki tegangan sekitar 1,5V, sedangkan baterai isi ulang seperti lithium-ion umumnya memiliki tegangan nominal 3,6V hingga 3,7V. 

 

Memilih baterai dengan tegangan yang sesuai sangat penting agar perangkat dapat berfungsi dengan baik. Tegangan yang terlalu rendah dapat menyebabkan perangkat tidak bekerja, sedangkan tegangan yang terlalu tinggi dapat merusak perangkat.

 

3. Daya Tahan (Siklus Pengisian Ulang)

Untuk baterai yang dapat diisi ulang, daya tahan baterai ditentukan oleh jumlah siklus pengisian ulang atau charge-discharge cycle. Satu siklus terjadi ketika baterai digunakan hingga habis dan kemudian diisi penuh kembali. 

 

Baterai jenis NiMH umumnya memiliki siklus antara 500 hingga 1000 kali pengisian, sementara baterai lithium-ion bisa mencapai 1000 hingga 1500 siklus. Semakin tinggi angka siklus, semakin lama baterai bisa digunakan sebelum mengalami penurunan performa yang signifikan.

 

4. Bentuk dan Ukuran (Form Factor)

Baterai tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran untuk menyesuaikan dengan jenis perangkat yang digunakan. Beberapa bentuk umum antara lain silinder (seperti AA, AAA, 18650), kotak (seperti 9V), hingga bentuk pipih yang biasa ditemukan pada smartphone atau tablet (seperti baterai Li-Po). 

 

Pemilihan ukuran dan bentuk baterai harus disesuaikan dengan kompartemen perangkat agar pas dan aman saat digunakan. Penggunaan baterai dengan ukuran yang tidak tepat dapat menyebabkan longgar atau koneksi tidak stabil.

 

5. Arus Pengisian dan Pengosongan (C-rate)

C-rate menunjukkan seberapa cepat baterai dapat diisi ulang atau digunakan. Misalnya, baterai dengan C-rate 1C berarti bisa diisi penuh dalam satu jam, sedangkan C-rate 2C berarti hanya butuh setengah jam. 

 

C-rate juga berlaku saat pengosongan; semakin tinggi C-rate, semakin cepat baterai mengalirkan daya. Baterai dengan C-rate tinggi sangat cocok untuk perangkat yang memerlukan daya besar dalam waktu singkat, seperti drone, RC, power tools, atau kendaraan listrik.

 

6. Tipe Terminal atau Konektor

Beberapa baterai memiliki konektor khusus yang harus sesuai dengan perangkatnya. Misalnya, terminal baut umum ditemukan pada accu dan UPS, sedangkan konektor seperti JST atau XT60 sering dipakai di drone dan mainan elektronik. Kesesuaian konektor penting untuk menjaga aliran listrik tetap stabil dan aman, serta mencegah risiko korsleting.

 

Baca Juga: Informasi Lengkap Aki Maintenance Free (MF)

Standar Keamanan dan Sertifikasi Baterai

1. UN 38.3 (United Nations Transportation Standard)

UN38.3 adalah standar keselamatan internasional yang diterapkan untuk semua baterai lithium, termasuk Li-ion dan Li-Po, yang akan dikirim melalui udara, laut, maupun darat. Standar ini bertujuan untuk memastikan bahwa baterai aman selama proses pengiriman dan tidak menimbulkan risiko kebakaran atau ledakan. 

 

Pengujian UN38.3 mencakup berbagai kondisi ekstrem, seperti uji guncangan, tekanan udara rendah, suhu ekstrem, korsleting internal, serta uji overcharge dan over-discharge. Sertifikasi ini wajib dimiliki oleh setiap produsen yang ingin mengekspor baterai lithium, dan menjadi persyaratan penting dalam logistik internasional.

 

2. IEC 62133 (International Electrotechnical Commission)

IEC 62133 adalah standar internasional yang berfokus pada keselamatan baterai isi ulang portabel, terutama jenis NiMH dan Li-ion. Standar ini banyak digunakan oleh produsen elektronik global untuk memastikan baterai yang digunakan dalam perangkat seperti laptop, smartphone, dan kamera tetap aman saat digunakan.

 

Pengujian dalam IEC 62133 mencakup evaluasi terhadap risiko kebakaran, ledakan, dan korsleting, baik dalam kondisi penggunaan normal maupun abnormal. Standar ini menjadi acuan penting dalam pengembangan dan sertifikasi produk elektronik yang mengandalkan baterai isi ulang.

 

3. UL 1642 / UL 2054 (Underwriters Laboratories - USA)

UL 1642 dan UL 2054 adalah dua standar keselamatan dari Underwriters Laboratories (UL) yang banyak digunakan dalam industri baterai, khususnya di wilayah Amerika Utara. UL 1642 ditujukan untuk sel baterai lithium, sedangkan UL 2054 berlaku untuk sistem baterai atau battery pack secara keseluruhan. 

 

Kedua standar ini berfungsi untuk menjamin keselamatan baterai terhadap risiko seperti panas berlebih, api, tekanan tinggi, dan korsleting. Meskipun tidak bersifat wajib, sertifikasi UL sangat dihargai dan sering menjadi standar tidak tertulis dalam industri elektronik, terutama untuk produk yang dipasarkan secara global atau di Amerika Serikat.

 

4. RoHS (Restriction of Hazardous Substances)

RoHS merupakan regulasi yang bertujuan untuk membatasi penggunaan zat berbahaya dalam produk elektronik dan baterai, seperti merkuri, timbal, dan kadmium. Standar ini awalnya diterapkan di Uni Eropa, namun kini juga diadopsi oleh banyak negara lain di dunia. 

 

Dengan membatasi kandungan bahan beracun, RoHS mendorong penggunaan bahan yang lebih aman dan berdampak pada terciptanya baterai yang lebih ramah lingkungan, serta membantu mengurangi pencemaran saat produk dibuang atau didaur ulang.

 

5. REACH (Registration, Evaluation, Authorisation and Restriction of Chemicals)

REACH merupakan regulasi Uni Eropa yang mengatur tentang keamanan bahan kimia, termasuk yang digunakan dalam baterai. Tujuan utama dari REACH adalah untuk menjamin bahwa produk termasuk baterai bebas dari bahan kimia berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan manusia maupun lingkungan. 

 

Regulasi ini mewajibkan produsen dan importir untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko bahan kimia yang mereka gunakan, sehingga baterai yang beredar di pasar Eropa lebih aman dan bertanggung jawab secara ekologis.

 

6. SNI (Standar Nasional Indonesia)

SNI (Standar Nasional Indonesia) merupakan standar yang wajib dipenuhi oleh baterai yang diproduksi atau dijual secara massal di Indonesia. Standar ini menjamin kualitas baterai di pasar nasional dan melindungi konsumen dari risiko seperti kebocoran, korsleting, atau kerusakan. SNI dikeluarkan oleh BSN (Badan Standardisasi Nasional) dan menjadi acuan utama dalam proses pengawasan dan sertifikasi produk baterai di Indonesia.

Tips Dalam Memilih Baterai

1. Sesuaikan dengan Jenis Perangkat

Pilih baterai yang cocok dengan kebutuhan daya dan tipe perangkat Anda. Misalnya, perangkat berdaya tinggi seperti kamera atau bor listrik membutuhkan baterai dengan kapasitas dan performa lebih besar dibandingkan jam dinding atau remote.

 

2. Perhatikan Tegangan dan Ukuran Fisik

Pastikan voltase baterai sesuai dengan spesifikasi perangkat (contoh: 1,5V, 3,7V, 12V). Gunakan ukuran baterai yang sesuai, seperti AA, AAA, CR2032, atau 18650, agar pas dengan slot yang tersedia dan berfungsi optimal.

 

3. Pilih Kapasitas Sesuai Kebutuhan

Kapasitas baterai dinyatakan dalam mAh (milliampere-hour) atau Ah (ampere-hour). Semakin besar kapasitasnya, semakin lama perangkat dapat digunakan tanpa perlu pengisian ulang atau penggantian.

 

4. Tentukan Jenis: Sekali Pakai atau Isi Ulang

Pertimbangkan apakah Anda membutuhkan baterai sekali pakai (primer) seperti alkaline, atau baterai isi ulang (sekunder) seperti NiMH, Li-ion, atau Li-Po. Baterai isi ulang lebih ramah lingkungan dan ekonomis untuk penggunaan jangka panjang.

 

5. Perhatikan Teknologi dan Kimia Baterai

Kenali jenis kimia baterai yang digunakan. Setiap jenis baterai memiliki keunggulan dan kekurangan tersendiri dalam hal daya tahan, berat, stabilitas, dan keamanan.

 

6. Pilih Merek Terpercaya dan Bersertifikasi

Gunakan baterai dari merek yang telah memiliki reputasi baik dan dilengkapi sertifikasi keamanan seperti SNI, UN38.3, IEC 62133, atau UL. Ini penting untuk menjamin kualitas dan keselamatan selama penggunaan.

 

7. Pertimbangkan Lingkungan dan Keamanan

Jika memungkinkan, pilih baterai yang bebas dari bahan berbahaya seperti merkuri, kadmium, dan timbal. Selain itu, simpan baterai di tempat yang sejuk, kering, dan jauh dari panas atau sinar matahari langsung untuk menghindari risiko kebocoran atau ledakan.

Rekomendasi Product Baterai di monotaro.id

No SKU SKU Name Harga Link Product
S003317914 Energizer Baterai Alkaline Max AAA (A3) E92 1 pack (2pcs + 1pc) Rp 23.000 https://www.monotaro.id/s003317914.html
S028112983 ABC (Battery) Baterai Biru AA R-06 1pack (4pcs) Rp 11.000 https://www.monotaro.id/s028112983.html
S028113072 ABC (Battery) Baterai Super Power C R-14P 1pack (2pcs) Rp 12.000 https://www.monotaro.id/s028113072.html
S003317952 Energizer Max Alkaline Battery D (Baterai Alkaline) E95 1pc Rp 99.000 https://www.monotaro.id/s003317952.html
S028113102 ABC (Battery) Baterai Super Power New-144 New 144 9V 1pc Rp 14.000 https://www.monotaro.id/s028113102.html
S018497456 Panasonic Baterai Litium CR 2032 1pack (5pcs) Rp 38.000 https://www.monotaro.id/s018497465.html
S012806270 OLIGHT Lithium Ion Battery HDC 18650 3000mAh 1pc Rp 489.000 https://www.monotaro.id/s012806270.html
S012805914 OLIGHT Customized Battery 21700 5000mAh 1pc Rp 599.000 https://www.monotaro.id/s012805914.html
S037782887 TESTO Button Cell Battery Silver 1.5V 1unit Rp 239.900 https://www.monotaro.id/s037782887.html

Kesimpulan

Baterai adalah sumber energi portabel yang mengubah energi kimia menjadi energi listrik dan digunakan dalam berbagai perangkat, mulai dari remote TV hingga kendaraan listrik. Jenisnya beragam, seperti AA, AAA, CR2032, hingga baterai isi ulang lithium-ion seperti 18650 dan 21700. Spesifikasi penting yang perlu diperhatikan meliputi kapasitas (mAh), tegangan (V), siklus isi ulang, bentuk, dan konektor. Untuk memastikan keamanan dan kualitas, pilih baterai yang telah tersertifikasi seperti UN38.3, IEC 62133, atau SNI. Memilih baterai yang tepat membantu perangkat bekerja optimal, lebih aman, dan efisien.