Warna Kabel Listrik (Standar Indonesia / IEC 60446 & PUIL 2011)
Dalam instalasi listrik, warna kabel digunakan sebagai kode standar untuk membedakan fungsi masing-masing penghantar (konduktor). Hal ini sangat penting untuk keamanan, kemudahan pemasangan, dan pemeliharaan.

| Warna Kabel | Kode | Fungsi | Catatan |
|---|---|---|---|
| Merah | L1 | Fase 1 | Bertegangan (hati-hati) |
| Kuning | L2 | Fase 2 | Bertegangan |
| Hitam | L3 | Fase 3 | Bertegangan |
| Coklat | L (alternatif) | Fase tunggal | Kadang dipakai |
| Biru | N | Netral | Jalur balik, ~0 V |
| Hijau-Kuning | PE | Grounding | Pengaman kebocoran arus |
Catatan Tambahan:
- Kabel Fase (L1, L2, L3) adalah kabel yang mengalirkan arus listrik dari sumber (PLN) ke beban (peralatan listrik) dan sangat berbahaya jika disentuh.
- Kabel Netral (N) adalah kabel yang berfungsi sebagai jalur pengembalian arus listrik ke sumber yang biasanya memiliki tegangan mendekati 0 V terhadap bumi, tetapi harus hati-hati.
- Kabel Grounding (PE/Protective Earth) adalah kabel yang berfungsi sebagai pengaman untuk mengalirkan arus bocor ke tanah, mencegah sengatan listrik. Kabel ini tidak dialiri listrik saat normal, hanya aktif jika ada kebocoran arus.
Ukuran Penampang Kabel (Cross-Sectional Area)
Ukuran penampang kabel adalah luas potongan melintang konduktor (biasanya tembaga atau aluminium), dinyatakan dalam mm². Semakin besar penampangnya, semakin besar pula arus listrik (Ampere) yang bisa dialirkan tanpa menyebabkan kabel panas berlebihan.
- Semakin kecil penampang → arus yang bisa lewat lebih kecil
- Semakin besar penampang → arus yang bisa lewat lebih besar
- Pemilihan harus sesuai dengan beban listrik agar aman, mencegah kabel terbakar, atau MCB turun
Konversi AWG ↔ mm²
Semakin besar angka AWG → Kabel makin kecil
Tabel Konversi Umum AWG → mm²
AWG (American Wire Gauge) adalah standar ukuran kabel yang banyak dipakai di Amerika. Sedangkan di Indonesia/IEC umumnya dipakai ukuran mm² (luas penampang konduktor).
| Ukuran AWG | Luas Penampang (mm²) | Catatan |
|---|---|---|
| 14 AWG | ± 2.08 mm² | Setara kabel rumah tangga kecil, mirip 2.5 mm² IEC |
| 12 AWG | ± 3.31 mm² | Umum untuk stop kontak, mirip 4 mm² IEC |
| 10 AWG | ± 5.26 mm² | Untuk AC/pemanas sedang |
| 8 AWG | ± 8.37 mm² | Cocok untuk beban menengah - besar |
| 6 AWG | ± 13.3 mm² | Dipakai untuk jalur distribusi daya |
| 4 AWG | ± 21.1 mm² | Panel utama, suplai besar |
Contoh Kapasitas Kabel Tembaga (Instalasi Standar Rumah Tangga)

Contoh Penandaan Kabel di Indonesia/IEC
- N = Tembaga (Cu)
- A = Aluminium
- M = Selubung ganda / multi-core
- F = Fleksibel (serabut halus)
- B = Armoured (dilindungi baja)
- H = Heat Resistant (tahan panas)
- P = PVC (Polyvinyl Chloride)
- X = XLPE (Cross-linked Polyethylene)
- R = Rubber (karet)
Contoh: 3x2.5 mm² → 3 inti, masing-masing 2.5 mm²




























































































































































