
Apa Itu Velg?
Velg (wheel) dalam bahasa Inggris berarti roda. Secara teknis, velg adalah bagian logam yang menerima putaran dari mesin melalui transmisi dan poros (shaft), terpisah dari bagian ban karet berisi udara. Bagian logam ini disebut disk wheel atau wheel rim.
Velg terdiri dari dua bagian utama: rim (tempat ban dipasang) dan disc (bagian yang menghubungkan ke hub roda). Bagian rim yang bersentuhan langsung dengan ban disebut flensa (flange). Berdasarkan struktur penyusunannya, velg dibedakan menjadi:
- 1-piece: Rim dan disc menyatu dalam satu struktur.
- 2-piece: Rim dan disc terpisah, kemudian disatukan.
- 3-piece: Rim terbagi menjadi dua bagian, lalu dirakit bersama disc.
Berdasarkan materialnya, velg terbagi menjadi dua jenis utama yaitu velg baja dan velg logam ringan. Velg baja lebih murah dari segi biaya dan banyak digunakan pada struktur 2-piece atau 3-piece. Velg ini dibuat dengan menekan dan membentuk pelat baja lunak, lalu disatukan melalui proses pengelasan.
Sementara itu, velg logam ringan biasanya menggunakan aluminium alloy, sedangkan untuk model premium ada yang terbuat dari magnesium alloy. Velg ini umumnya diproduksi dengan metode pengecoran (casting), namun beberapa model menggunakan metode forging atau spinning (proses tempa atau pengepresan) untuk meningkatkan kekuatan sekaligus mengurangi bobotnya.
Struktur Velg
Velg berfungsi untuk memastikan putaran poros (shaft) tersalurkan dengan baik ke ban. Jika hanya ada ban karet tanpa bagian velg dari logam, kontak antara poros yang kecil dan ban akan terbatas. Hal ini dapat menyebabkan poros berputar tanpa kendali (slip) atau ban akan mengalami deformasi akibat torsi yang terlalu besar. Dengan adanya velg, luas permukaan kontak dengan ban menjadi lebih besar, sehingga meningkatkan panjang keliling roda dan membantu mendistribusikan torsi secara merata.
Selain itu, selama kendaraan berjalan, gesekan dengan permukaan jalan dapat menyebabkan udara di dalam ban memanas dan men gembang. Jika tekanan udara dalam ban meningkat terlalu tinggi, ada risiko ban pecah. Oleh karena itu, desain velg umumnya memiliki lubang untuk meningkatkan kemampuan pelepasan panas (heat dissipation).
Bentuk penampang rim bervariasi, tetapi untuk mobil penumpang, umumnya digunakan rim lebar dengan dasar dalam (wide deep-bottom rim). Rim ini memiliki bagian cekungan yang disebut well, yang berfungsi memudahkan pemasangan dan pelepasan ban dengan cara menampung sementara bead (bagian luar ban yang bersentuhan langsung dengan velg).
Di sisi dalam bead seat (tempat bead bersandar), terdapat tonjolan kecil yang disebut hump. Bagian ini membantu menjaga ban tetap terpasang dengan baik, bahkan saat terkena gaya lateral (samping) yang kuat.
Velg terpasang pada mobil karena bagian disc velg terhubung dengan hub roda. Pada disc velg terdapat lubang untuk baut (bolt hole), di mana baut roda (wheel bolt) dari hub roda dimasukkan dan dikencangkan menggunakan mur roda (wheel nut).
Pada mobil impor, seringkali sistem pemasangannya berbeda, dimana lubang baut terdapat di hub roda, lalu baut velg dikencangkan langsung ke hub tersebut.
Mur roda memiliki beberapa jenis, di antaranya:
- Flat-seat nut: Umumnya digunakan pada velg logam ringan (aluminium alloy) bawaan pabrik.
- Tapered-seat nut: Biasanya digunakan pada velg baja (steel wheel). Mur ini memiliki ujung berbentuk kerucut yang semakin mengecil di bagian ujungnya. Bentuk ini memungkinkan mur masuk lebih dalam ke lubang baut velg, sehingga dapat memberikan tekanan merata ke permukaan disc velg dan memastikan velg terpasang dengan kuat.
Ukuran Velg
Ukuran velg biasanya dituliskan dalam format tertentu. Dimulai dari diameter rim dalam satuan inci, diikuti oleh lebar rim (juga dalam inci). Lebar rim adalah jarak antara bagian dalam tempat ban menempel.
Setelah itu, terdapat huruf yang menunjukkan bentuk flensa (flange), yaitu bagian tepi rim. Perbedaan bentuk flensa umumnya tidak memberikan dampak signifikan dalam penggunaan sehari-hari.
Selanjutnya, angka yang menunjukkan jumlah lubang baut roda, diikuti dengan angka lain yang dipisahkan tanda "-" atau "/". Angka ini menunjukkan diameter Pitch Circle Diameter (PCD), yaitu diameter lingkaran yang melalui pusat semua lubang baut. Untuk mobil buatan Jepang, PCD yang umum digunakan adalah 100mm, 114.3mm, 139.7mm, dan 150mm.
Angka terakhir menunjukkan wheel offset, yaitu jarak antara pusat lebar rim dengan permukaan tempat hub roda terpasang.
Sebagai contoh, jika sebuah velg memiliki spesifikasi:
15×6.5JJ 5-139.7 44
- 15: Diameter rim (inci)
- 6.5: Lebar rim (inci)
- JJ: Bentuk flensa
- 5: Jumlah lubang baut roda
- 139.7: PCD (mm)
- 44: Offset (mm)
Saat mengganti ban dengan profil lebih rendah (low profile), diameter luar keseluruhan roda tidak boleh berubah. Oleh karena itu, diameter rim diperbesar, yang dikenal sebagai inch-up. Dalam banyak kasus, peningkatan ukuran rim juga diikuti dengan peningkatan lebar ban.
Menggunakan ban dengan profil lebih rendah dapat meningkatkan performa berkendara, karena membuat kendaraan lebih stabil dan responsif dalam manuver.
Perawatan Velg
Saat melakukan perawatan velg, hal pertama yang harus diperiksa adalah kekencangan mur roda (wheel nut). Jika longgar, ban bisa terlepas, sehingga perlu diperiksa secara berkala.
Velg bisa mengalami ketidakseimbangan akibat distorsi kecil atau perbedaan distribusi material pada karet dan logamnya. Untuk mengatasi hal ini, digunakan wheel balance weight (pemberat keseimbangan velg). Jika pemberat ini terlepas, bisa terjadi shimmy effect, yaitu getaran pada setir saat berkendara. Oleh karena itu, pastikan pemberat tersebut terpasang dengan baik dan tidak ada tanda-tanda telah lepas.
Jika ada kesempatan untuk melepas ban, sebaiknya periksa juga bearing roda (wheel bearing). Komponen ini terletak di dasar hub roda dan berfungsi untuk memastikan roda dapat berputar dengan halus dan stabil.
Sumber : monotaro.id