
Obeng plus dan obeng minus adalah alat yang digunakan untuk mengencangkan dan melepas sekrup. Meskipun fungsinya sederhana, ternyata terdapat berbagai variasi obeng dengan karakteristik dan desain berbeda. Artikel ini akan menjelaskan jenis-jenis obeng, perbedaannya, serta cara penggunaannya dengan benar.
Karakteristik Obeng Plus dan Minus
Obeng umumnya digunakan untuk mengencangkan atau melepas sekrup kecil. Berikut adalah perbedaan utama antara obeng plus (Phillips screwdriver) dan obeng minus (Flathead screwdriver):
Tipe Obeng Plus / Obeng Minus
Obeng Plus memiliki ujung berbentuk silang (+) yang dirancang khusus untuk sekrup dengan kepala plus. Sementara itu, Obeng Minus memiliki ujung berbentuk garis lurus (-) dan digunakan untuk sekrup dengan kepala minus.
Tipe Obeng Plus |
Obeng Minus |
![]() |
![]() |
Tipe Biasa (Non-Tembus) / Tipe Tembus
Obeng plus dan obeng minus dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis utama berdasarkan struktur porosnya. Jika poros hanya masuk sebagian ke dalam pegangan dan tetap terpasang di dalamnya, maka disebut tipe biasa atau non-tembus. Sementara itu, jika poros menembus seluruh pegangan hingga mencapai ujungnya, maka disebut tipe tembus.
Tipe tembus lebih tahan terhadap tekanan besar, sehingga cocok digunakan untuk mengencangkan sekrup dengan kuat atau melepas sekrup yang berkarat.
Tipe Tembus |
Tipe Biasa (Non-Tembus) |
![]() |
![]() |
Obeng dengan Fitur Magnetik
Sekrup kecil sering kali terjatuh, terutama saat mulai dipasang atau pada tahap akhir saat dilepas. Untuk mencegah hal ini, tersedia obeng plus dan minus yang ujungnya diberi magnet. Obeng jenis ini biasanya diberi label seperti "magnetik", "magnetized", atau "MG" pada kemasannya, sehingga lebih praktis digunakan saat bekerja dengan sekrup kecil.
Ukuran Obeng Berdasarkan Standar SNI
Di Indonesia, penggunaan obeng dalam berbagai bidang seperti industri, pertukangan, otomotif, dan elektronik telah berkembang pesat. Standar Nasional Indonesia (SNI) menjadi acuan dalam menentukan spesifikasi berbagai alat kerja, termasuk obeng. Selain itu, beberapa produsen alat juga mengacu pada standar internasional seperti ISO (International Organization for Standardization) dan DIN (Deutsches Institut für Normung) yang umum digunakan di dunia industri.
Dalam memilih obeng yang tepat, ukuran dan jenisnya harus disesuaikan dengan jenis dan ukuran sekrup yang digunakan. Jika ukuran obeng tidak sesuai, sekrup bisa rusak, sulit dilepas, atau bahkan menghambat proses perakitan.
1. Ukuran Obeng Plus (Phillips Screwdriver)
Obeng plus atau obeng kembang adalah jenis obeng yang paling sering digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari peralatan rumah tangga hingga otomotif. Di Indonesia, obeng plus banyak digunakan dalam perakitan furniture, pemasangan perangkat elektronik, serta industri otomotif.
Ukuran obeng plus dikategorikan berdasarkan diameter kepala sekrup yang sesuai:
- No. 0 (1.6 – 2.0 mm): Untuk peralatan elektronik kecil, seperti jam tangan dan kacamata.
- No. 1 (2.0 – 2.9 mm): Untuk perangkat elektronik rumah tangga, seperti laptop dan ponsel.
- No. 2 (3.0 – 5.0 mm): Untuk pemasangan furniture, rak, dan lemari.
- No. 3 (5.5 – 7.0 mm): Untuk industri otomotif dan mesin.
2. Ukuran Obeng Minus (Flathead Screwdriver)
Obeng minus atau obeng pipih banyak digunakan dalam pemasangan saklar listrik, perbaikan kendaraan, serta berbagai peralatan rumah tangga. Di Indonesia, obeng minus sering digunakan dalam industri kelistrikan dan mekanik.
Ukuran obeng minus dikategorikan berdasarkan ketebalan dan lebar ujungnya:
- 4.5 mm (50 mm): Untuk perbaikan jam tangan dan peralatan kecil.
- 6 mm (100 mm): Untuk peralatan listrik, seperti pemasangan saklar.
- 8 mm (150 mm): Untuk industri otomotif dan perakitan mesin.
- 10 mm (300 mm): Untuk konstruksi dan industri berat.
Cara Menggunakan Obeng Plus & Minus serta Hal yang Perlu Diperhatikan
Penggunaan obeng plus dan obeng minus sebenarnya tidak sulit jika digunakan dengan benar. Namun, karena merupakan alat yang sering digunakan, terkadang penggunaannya tidak sesuai dengan fungsinya. Agar dapat menggunakannya dengan tepat, penting untuk memahami beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Gunakan Teknik yang Benar saat Memutar Obeng
Saat menggunakan obeng, pastikan untuk menekannya secara lurus ke arah sekrup. Kesalahan umum yang sering terjadi adalah hanya memutar obeng tanpa memberikan tekanan ke bawah, yang dapat menyebabkan kepala sekrup menjadi aus atau dol. Untuk mendapatkan hasil terbaik, sebaiknya gunakan 30% tenaga untuk memutar dan 70% tenaga untuk menekan ke bawah agar ujung obeng tidak tergelincir. Selain itu, pastikan ujung obeng menempel dengan sempurna pada celah sekrup sebelum mulai memutar agar daya cengkram lebih kuat dan sekrup tidak mudah rusak.
Pastikan Ukuran Obeng Sesuai dengan Sekrup
Pemilihan ukuran obeng sangat penting agar tidak merusak kepala sekrup serta mempermudah pekerjaan. Jika obeng terlalu kecil, ujungnya tidak dapat mencengkeram sekrup dengan baik, sehingga kepala sekrup bisa menjadi aus. Sebaliknya, jika obeng terlalu besar, ujungnya tidak akan masuk ke dalam celah sekrup dengan benar, yang dapat merusak bagian sekitarnya. Oleh karena itu, selalu gunakan obeng dengan ukuran yang sesuai dengan standar sekrup yang digunakan agar pekerjaan lebih efisien dan aman.
Jangan Gunakan Obeng sebagai Pahat atau Tuas
Obeng harus digunakan sesuai dengan fungsinya dan tidak boleh diperlakukan sebagai alat serbaguna. Menggunakan obeng sebagai pahat atau tuas, seperti memukul gagangnya dengan palu atau menggunakannya untuk mencungkil benda, dapat menyebabkan batang obeng retak atau patah. Hal ini dapat membahayakan pengguna serta membuat obeng tidak bisa digunakan lagi. Namun, pengecualian berlaku bagi obeng tembus (through-type screwdriver), yang memiliki desain khusus sehingga dapat dipukul dengan palu tanpa merusak alat.
Jangan Gunakan Alat Tambahan untuk Memutar Obeng
Kesalahan lain yang harus dihindari adalah menggunakan alat tambahan seperti tang atau kunci pas untuk mencengkeram gagang obeng guna menambah tenaga putaran. Cara ini dapat merusak pegangan obeng, membuat batang obeng bengkok, atau bahkan merusak sekrup hingga sulit dilepas.
Selalu Matikan Listrik Saat Bekerja dengan Peralatan Elektronik
Bagi yang bekerja dengan sistem kelistrikan, sangat penting untuk selalu mematikan sumber listrik sebelum menggunakan obeng. Hal ini bertujuan untuk menghindari risiko korsleting yang dapat merusak peralatan listrik serta mencegah kecelakaan akibat sengatan listrik. Untuk meningkatkan keamanan, gunakan obeng dengan pegangan berlapis isolator yang dirancang khusus untuk pekerjaan listrik.
Kesimpulan
Obeng plus dan obeng minus merupakan alat yang sangat umum digunakan dalam berbagai bidang, mulai dari industri, pertukangan, hingga perbaikan peralatan elektronik. Dengan memahami karakteristik dan fungsi masing-masing jenis obeng, kita dapat memilih alat yang sesuai dengan kebutuhan dan memastikan pekerjaan dilakukan dengan lebih efisien serta aman. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu memiliki obeng yang tepat sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan, sehingga dapat digunakan kapan saja saat dibutuhkan.
Sumber : monotaro.com