Perekat mudah digunakan dalam berbagai situasi, tetapi kuatnya daya rekat dapat membuatnya sulit dilepas dan malah menyebabkan masalah khusus. Berikut ini beberapa tips cara menangani situasi seperti itu.
Cara Melepas dan Mengelupas Perekat
Perekat pada dasarnya dibuat untuk memiliki daya rekat yang tinggi sehingga tidak mudah dilepas. Namun demikian, apabila harus melepas perekat, berikut ini beberapa cara untuk melakukannya.
Cara Melepas Perekat
Ada tiga cara utama untuk melepaskan perekat.
1. Pelepasan Mekanis
Pelepasan mekanis adalah cara pelepasan dengan menggunakan kekuatan, yaitu dengan memotong, mengikis, atau merobek sambungan. Perekat berbasis resin epoksi dan resin uretan digunakan pada bahan plastik yang dapat dikelupas secara mekanis.Perekat tersebut dapat terkelupas dengan menggunakan impact driver atau palu. Sementara untuk perekat berbasis resin silikon yang rentan sobek, gunakan cutter untuk memotong agar lebih mudah terkelupas.
2. Pengelupasan Bahan Kimia
Pengelupasan bahan kimia adalah cara pengelupasan dengan menggunakan bahan kimia seperti cairan lelehan panas tiner atau sianoakrilat. Ada berbagai jenis cairan pengelupas, jika perekatnya adalah plastik maka harus berhati-hati saat memilih cairan karena pelarut organik dapat melarutkan plastik.
Jenis cairannya meliputi cairan berbasis sianida seperti aseton dan DMF, cairan berbasis resin epoksi seperti campuran klorin atau surfaktan, alkohol berbasis resin uretan, dan toluena. Harap berhati-hati dengan toluena karena dapat melarutkan plastik.
3. Pengelupasan Fisik
Pengelupasan fisik adalah cara melepaskan perekat dengan pemanasan secara termal guna menurunkan atau melembutkan daya rekat . Pengelupasan fisik meliputi cara berikut.
Cara Pemanasan
Perekat lelehan panas dapat dikelupas dengan menggunakan panas pada suhu 60-90˚C, sedangkan perekat instan sianida dapat dikelupas dengan panas pada pengering rambut.
Cara Suplai Air Panas
Cara ini digunakan untuk mengelupas perekat dengan menempatkannya dalam air mendidih dan merebusnya selama 30-60 menit. Cara ini digunakan untuk perekat resin epoksi dan tahan panas hingga 100˚C.
Cara Krioablasi
Pengelupasan perekat dengan cara ini melibatkan suhu dingin hingga -10˚C dan menggunakan kekuatan ekstra untuk melepas perekat. Cara ini digunakan pada perekat lelehan panas dan resin epoksi.
Cara Perendaman
Cara ini digunakan pada perekat berbasis air. Sebelum melepasnya, objek direndam dalam air selama 1-2 hari.
Jika Perekat Mengenai Tangan atau Kulit
Pada dasarnya, pelepasan perekat cukup dengan cara merendamnya dalam air panas setidaknya selama 15 menit.
Jika tidak lepas dengan cara apapun, gunakan toluena, tiner, benzena (pelarut minyak bumi), minyak tanah, atau aseton untuk melepasnya, tetapi berhati-hatilah saat menggunakan bahan tersebut karena dapat menyebabkan iritasi kulit.
[Pertolongan Pertama!] Cara Mengelupas Perekat Instan
Berikut adalah tindakan melepaskan perekat berdasarkan jenis perekat. Mari kita tangani sebelum perekat mengeras.
Perekat Pelarut dan Epoksi
Cuci bersih dengan air panas dan sabun.Perekat Berbasis Air
Bersihkan secara lembut dengan alkohol atau benzena dan air, lalu bilas dengan sabun dan air, dan terakhir lembabkan dengan krim tangan.Perekat Instan Sianida
Perekat ini bisa hilang dengan cara menggosoknya dengan air panas atau menggunakan penghilang lem (aseton). Hal yang sama berlaku jika terkena pada kulit, tetapi setelah mandi selama 3-4 hari, kulit biasanya akan mengelupas secara spontan karena perekat memudar.
Jika Perekat Menempel Pada Pakaian
Jika perekat menempel pada pakaian, perekat dapat dikelupas dengan menggunakan pelarut yang sama seperti yang digunakan untuk kulit. Yang penting adalah cara penggunaan bahan pelarut dengan tepat untuk menghilangkan noda pada kain.
Gunakan kapas dan oleskan tepat pada objeknya. Hal ini untuk mencegah larutan perekat meresap ke dalam kain dan menyebarkan noda. Jika perekat mengenai kain, perekat tidak dapat dikelupas sepenuhnya.
Oleh sebab itu, berhati-hatilah dalam mengaplikasikan perekat agar tidak mengenai pakaian atau kain yang berharga.
Rangkuman Tentang Cara Mengelupas Jenis Perekat
Lem
Cuci dengan air biasa atau air panas sebelum mengering.Perekat Berbasis Air, Perekat Elastis dan Bahan Pengisi
Jenis perekat ini dapat dihilangkan dengan mengusapnya menggunakan kain yang dibasahi pelarut cat sebelum mengeras, dan jika telanjur mengeras, rendam dengan air hangat, atau hilangkan dengan gunakan kertas amplas atau pisau untuk mengikisnya, lalu menggunakan pelarut cat atau bahan lainnya untuk menggosok dan membersihkannya.Perekat Instan Jenis Cyanoacrylate
Sebelum mengeras, lap dengan kain yang dibasahi cairan pelepas perekat instan atau aseton. dan jika telanjur mengeras, rebus selama 1-2 jam untuk menghilangkan.
Jika melekat pada kain yang sulit untuk dihilangkan. Atau gunakan cara yang sama dengan jenis perekat sebelumnya yaitu gunakan kertas amplas atau pisau untuk mengikisnya
Pemecahan Masalah Untuk Berbagai Jenis Perekat
Perekat memerlukan tindakan pemecahan masalah yang berbeda tergantung pada bahan bakunya. Berikut ini adalah beberapa tindakan yang harus dilakukan jika terjadi masalah pada masing-masing perekat.
[Pemecahan Masalah] Cara Melepaskan Perekat Instan
Pemecahan Masalah Perekat Berbasis Resin Epoksi
Masalah utama pada perekat berbasis resin epoksi adalah daya rekat yang buruk. Perhatikan hal berikut ini untuk menghindari kegagalan pengaplikasian perekat.
Penggunaan perekat berbasis resin epoksi dengan mencampurkan resin epoksi dengan bahan pengeras seperti resin poliamida atau poliol. Kuncinya adalah mencampurkannya secara menyeluruh dan merata.
Cara pencampuran yang buruk dapat melemahkan kekuatan perekat dan menyebabkan pemisahan bahan yang sangat berbahaya. Ketika akan mencampur perekat berbasis epoksi, siapkan wadah dan bahan utama serta bahan pengeras diukur kemudian dicampur secara merata.
Saat ini jenis perekat berbasis resin epoksi yang cepat kering telah tersedia. Tetapi perekat ini kurang memiliki daya rekat dan ketahanan terhadap air pada kayu dan bahan lainnya, sehingga menyebabkan kegagalan perekatan.
Pemecahan Masalah Perekat Berbasis Pelarut Karet
Terdapat tiga hal utama yang harus diperhatikan pada perekat berbasis pelarut karet (lem karet).
1. Jangan Tinggalkan Perekat Dalam Suhu Tinggi Untuk Jangka Waktu Lama
Contohnya, pada pertengahan musim panas, jika perekat dibiarkan di dalam mobil dengan suhu hampir mencapai 80˚C, tekanan uap pelarut akan meningkat dan membuat wadah mengembang. Hal tersebut menyebabkan perekat keluar dari wadahnya.2. Waspadai Bau yang Disebabkan Oleh Bahan Perekat
Ketika perekat berbasis pelarut karet diaplikasikan pada produk kertas dan kain, baunya mungkin akan hilang lebih lama dari biasanya. Perhatikan juga bahwa beberapa produk saat ini tidak menggunakan bahan toluena yang membuat penguapan lebih lama, misalnya pelarut dengan titik didih tinggi.
3. Berhati-hatilah dengan Produk Semprot
Jangan gunakan produk semprot perekat berbasis pelarut karet di ruangan kecil, di dalam kendaraan, atau berlawanan arah angin. Produk semprot dapat langsung terhirup dan dapat menyebabkan penyakit jika digunakan pada kondisi tersebut.Selalu gunakan produk semprot di tempat yang sirkulasi udaranya baik.
Memecahkan Masalah Perekat Instan
Perekat instan adalah perekat yang kuat, tetapi harus digunakan secara hati-hati.
Perekat instan dapat terkelupas jika mengenai kulit karena tubuh manusia memiliki efek berkeringat. Jangan terburu-buru untuk melepaskannya. Jika mengenai mata, jangan mengucek mata dan segera ke rumah sakit.
Beberapa orang mencoba menggunakan perekat instan yang biasa digunakan untuk memperbaiki gigi palsu, jangan gunakan itu. Selain tidak disetujui oleh Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan, penggunaan perekat instan non medis juga akan mengeluarkan gas sianida yang kuat dan menimbulkan bau.
Perekat instan tidak cocok untuk merekatkan logam mulia yang halus karena sensitif terhadap benturan. Perekat instan juga tidak dapat digunakan untuk memperbaiki barang seperti kacamata yang memiliki luas permukaan ikatan cukup kecil.
Jika digunakan pada lensa kacamata, maka akan berubah menjadi putih (pemutihan), sehingga kacamata tersebut tidak dapat digunakan.
Perekat ini juga bermasalah jika digunakan pada produk kain, kertas, dan bahan busa. Penggunaan perekat instan pada bahan berpori akan menghasilkan panas dan melelehkan bahan tersebut.
Langkah Mencegah Pemutihan Saat Menggunakan Perekat Instan
Fenomena pemutihan merupakan keadaan dimana monomer (bagian dari perekat instan) menguap selama perekatan dan bereaksi dengan uap air di udara membentuk polimer, kemudian melekat pada perekat di sekitar area perekatan, mengeras dalam bentuk serbuk putih halus.
Ada beberapa cara untuk mencegah pemutihan ini. Pertama, bersihkan air, minyak, dan kotoran dari permukaan perekat dan area sekitarnya. Kelembaban juga harus dikurangi karena pemutihan disebabkan oleh monomer yang menguap menjadi polimer di udara, yang kemudian menempel pada permukaan.
Untuk menghindari penguapan berlebih, jumlah yang diaplikasikan sedikit saja. Saat merekatkan, jangan langsung direkatkan sepenuhnya tetapi berikan sedikit kelonggaran. Cara yang paling efektif adalah menggunakan akselerator pengawetan.
Dengan penggunaan akselerator pengawetan pada area dimana perekat instan diaplikasikan, pengawetan dipercepat dan reaksi dengan uap air di udara dapat dihambat. Sehingga fenomena pemutihan dapat dicegah.
Jajaran Produk Akselerator Pengawetan Untuk Perekat Instan Akselerator pengawetan perekat instan
Jika terjadi pemutihan, cobalah seka dengan kain kering. Jika tidak hilang, cobalah seka dengan bahan pelarut seperti aseton atau alkohol.
[Fenomena Pemutihan] Tindakan Pencegahan Pada Penggunaan Perekat Instan