3 Pilihan Kabel Las Listrik Terbaik

Kabel Las Listrik adalah penghantar khusus yang menghubungkan sumber daya las (power source) ke pemegang elektroda atau work clamp. Kabel ini dirancang dengan konduktor serabut halus agar fleksibel, serta jacket karet yang tahan panas, percikan, dan abrasi. Memilih kabel yang tepat menentukan stabilitas arus, penurunan tegangan (voltage drop), dan kenyamanan operator.

Dalam konteks industri—otomotif, fabrikasi baja, manufaktur, hingga kontraktor—luas penampang, panjang, dan material kabel akan langsung memengaruhi kualitas hasil las dan umur peralatan. Menggunakan kabel yang terlalu kecil untuk arus tinggi akan menaikkan resistansi, kabel cepat panas, dan berpotensi trip pada beban puncak. Sebaliknya, kabel terlalu besar tanpa kebutuhan meningkatkan biaya tanpa manfaat berarti.

• SUPERFLEX: Pilihan value-for-money untuk bengkel otomotif, konstruksi umum, dan pemeliharaan fasilitas. Dikenal fleksibel, mudah ditata di ruang sempit, serta ekonomis—cocok untuk kebutuhan cut-to-length per meter.


• TRUSCO: Merek industri asal Jepang yang fokus pada keandalan dan konsistensi mutu. Cocok untuk tim maintenance, pabrik dengan SOP ketat, dan distributor teknik yang mengutamakan standar kualitas dan keselamatan kerja.


• Metagomma: Kabel berisolasi karet untuk aplikasi berat. Umumnya menyasar kontraktor besar, bengkel alat berat, dan lini produksi yang menuntut ketahanan jacket dan kemampuan membawa arus tinggi secara stabil.

Produk Las SUPERFLEX Produk Las TRUSCO Produk Las Metagomma

1. SUPERFLEX Welding Cable 50mm 1roll(1m)

• Rekomendasi Penggunaan: Ideal untuk bengkel otomotif, konstruksi, dan retrofit instalasi karena dijual per meter sehingga panjang bisa disesuaikan tanpa sisa.
• Implikasi Teknis: Penampang 50 mm² mampu menghantarkan arus las hingga sekitar 300–420A (sesuai deskripsi). Cocok untuk duty cycle menengah dan jarak kabel yang tidak terlalu panjang.
• Biaya & Fleksibilitas: Skema per meter menekan biaya awal dan meminimalkan waste, sangat cocok untuk maintenance atau proyek on-demand.
• Catatan: Untuk jalur yang lebih panjang atau arus puncak lebih tinggi, pertimbangkan kenaikan penampang guna mengurangi voltage drop.

2. TRUSCO Cable for Welding Machine TWC555 8037 1pc

• Rekomendasi Penggunaan: Tepat untuk tim maintenance pabrik dan teknisi bengkel yang membutuhkan paket siap pakai 5 m dengan fleksibilitas tinggi.
• Implikasi Teknis: Arus aplikasi 41A menunjang pekerjaan beban rendah–menengah, misalnya repair ringan, tack weld, atau pekerjaan setup. Jacket karet alami memberi ketahanan lentur dan perlindungan terhadap percikan.
• Kenyamanan & Keamanan: Konduktor tembaga membantu stabilitas arc di arus rendah sehingga start lebih mudah dikendalikan.
• Catatan: Untuk proses arus lebih tinggi atau jarak suplai lebih jauh, pilih penampang lebih besar agar pemanasan kabel tetap terkendali.

3. Metagomma Rubber Insulated Welding Cable 70mm² 1pc

• Rekomendasi Penggunaan: Ditujukan untuk fabrikasi berat, kontraktor struktur baja, dan bengkel alat berat yang memerlukan arus tinggi dengan stabilitas tegangan lebih baik.
• Implikasi Teknis: Penampang 70 mm² membantu menekan voltage drop saat arus besar atau kabel lebih panjang—berdampak pada penetrasi las yang lebih konsisten.
• Daya Tahan: Isolasi karet industri umumnya tahan abrasi dan fleksibel, mengurangi risiko retak saat sering digulung–buka.
• Catatan: Pertimbangkan konektor dan lug yang sesuai dengan penampang besar agar sambungan mekanis kuat dan hambatan sambungannya rendah.

• Arus & Duty Cycle: Sesuaikan luas penampang dengan arus kerja. Produksi berjam-jam membutuhkan kabel lebih besar untuk menghindari pemanasan berlebih.
• Panjang Kabel: Makin panjang jalur, makin besar risiko voltage drop. Naikkan penampang atau kurangi panjang untuk menjaga kualitas arc.
• Material Konduktor: Tembaga serabut halus memberikan fleksibilitas dan konduktivitas baik—nyaman untuk operator.
• Jacket & Lingkungan: Karet cocok untuk bengkel dan area dengan risiko percikan/abrasi. Pilih ketahanan minyak/UV bila diperlukan.
• Konektor & Aksesoris: Pastikan ukuran lug/konektor sesuai penampang kabel agar sambungan aman dan tidak panas.

• Rute yang Aman: Hindari penjepitan tajam dan area lalu lintas forklift. Gunakan pelindung kabel bila melintas di lantai.
• Periksa Panas Lokal: Setelah sesi las panjang, raba segmen sambungan. Titik yang terlalu panas menandakan sambungan longgar atau penampang kurang.
• Rawat Konektor: Kencangkan lug, bersihkan oksidasi, dan ganti insulasi yang retak untuk menurunkan resistansi sambungan.
• Gulung dengan Benar: Hindari lilitan ketat. Simpan kering dan jauh dari sinar matahari langsung untuk memperpanjang umur jacket karet.

Bagaimana menentukan luas penampang kabel untuk arus las?

Mulai dari arus kerja mesin dan panjang kabel. Semakin tinggi arus dan semakin panjang kabel, semakin besar penampang yang dibutuhkan untuk menekan voltage drop dan panas berlebih. Selalu rujuk tabel rekomendasi pabrikan.

Lebih baik kabel tembaga murni atau aluminium untuk pengelasan?

Tembaga murni umumnya dipakai karena konduktivitas dan fleksibilitasnya lebih baik, sehingga nyaman untuk gerak tangan operator. Aluminium lebih ringan namun perlu penampang lebih besar untuk arus setara.

Apakah panjang kabel memengaruhi performa las?

Ya. Kabel panjang meningkatkan resistansi total sehingga tegangan di torch bisa turun (arc kurang stabil). Atasi dengan menaikkan penampang, mempersingkat jalur, atau menaikkan setelan tegangan sesuai batas aman.

Apa beda jaket karet vs PVC pada kabel las?

Jaket karet umumnya lebih fleksibel dan tahan abrasi/percikan, cocok untuk lingkungan bengkel. PVC cenderung kaku pada suhu rendah dan kurang tahan percikan, namun bisa cukup untuk aplikasi ringan dan lingkungan bersih.