Memilih Oli Mesin Berdasarkan Kekentalan (Viskositas)Salah satu kriteria penting dalam memilih oli mesin adalah "Viskositas" atau kekentalan. Dengan memilih kekentalan yang sesuai dengan musim dan jenis kendaraan, Anda dapat mempengaruhi efisiensi bahan bakar dan kinerja kendaraan. Jadi, bagaimana cara memilih kekentalan yang tepat? Di sini, kami akan menjelaskan secara rinci tentang kekentalan oli mesin.

Tentang Kekentalan Oli Mesin

Oli mesin adalah pelumas yang berfungsi untuk mencegah keausan pada bagian-bagian mesin seperti poros, piston, dan katup yang bersentuhan langsung satu sama lain, serta memastikan pergerakan yang mulus.

 

Selain sebagai pelumas, oli mesin juga memiliki berbagai fungsi penting lainnya seperti peredam, pencegah karat, pembersih, pendingin, dan penyegel, yang semuanya berperan penting untuk memastikan kendaraan berjalan dengan aman.

 

Salah satu faktor penentu dalam memilih oli mesin adalah kekentalan.

 

Sesuai dengan namanya, viskositas menunjukkan tingkat kekentalan sebuat oli. Oli dengan kekentalan rendah digambarkan sebagai "cair" atau "lunak", sedangkan oli dengan kekentalan tinggi digambarkan sebagai "kental" atau "keras".

 

Tingkat kekentalan ini diatur oleh standar tertentu. kekentalan oli mesin diklasifikasikan berdasarkan standar "SAE" (Society of Automotive Engineers). Klasifikasi ini mencakup kekentalan rendah (dengan penanda seperti "0W", "5W", "10W", "15W", "20W", "25W") dan kekentalan tinggi (dengan penanda seperti "20", "30", "40", "50", "60"). Semakin besar angkanya, semakin tinggi kekentalannya.

Memilih Oli Mesin Berdasarkan Kekentalan (Viskositas)

Multigrade

Contoh dari tipe ini adalah "5W-20" atau "10W-30", yang menunjukkan dua kekentalan, untuk suhu rendah dan tinggi. Angka di sebelah kiri yang diikuti oleh huruf "W" adalah singkatan dari "Winter" (musim dingin), menunjukkan kekentalan oli pada suhu rendah. Semakin kecil angkanya, semakin cair oli pada suhu dingin, yang berarti oli ini lebih baik untuk digunakan di daerah yang dingin karena memungkinkan mesin untuk mudah menyala dan efisiensi bahan bakar yang lebih baik.

 

Angka ini menunjukkan seberapa baik oli tersebut bekerja dalam kondisi dingin.

 

Angka di sebelah kanan menunjukkan kekentalan oli pada suhu tinggi. Semakin besar angkanya, semakin kental oli pada suhu tinggi, yang membuatnya cocok digunakan pada musim panas. Oli dengan kekentalan tinggi pada suhu panas juga memiliki kinerja tinggi dalam kecepatan dan ketahanan terhadap keausan.

 

Semakin besar rentang angka antara suhu rendah (angka di sebelah kiri) dan suhu tinggi (angka di sebelah kanan), semakin luas rentang suhu yang dapat ditangani oleh oli tersebut, menjadikannya cocok untuk berbagai kondisi dan musim.

 

Single Grade

Tipe ini hanya memiliki satu angka kekentalan, seperti "SAE20", "SAE30", atau "SAE40", yang menunjukkan bahwa oli tersebut hanya cocok untuk rentang suhu tertentu. Oleh karena itu, perlu menggunakan oli yang berbeda tergantung pada musimnya.

 

Memilih Oli Mesin Berdasarkan Kekentalan (Viskositas)

Kekentalan Rendah (0W, 5W, 10W, dll.)

Oli dengan kekentalan rendah seperti 0W, 5W, atau 10W memiliki beberapa keunggulan, seperti kemudahan dalam memulai mesin, efisiensi bahan bakar yang baik, dan cocok digunakan di daerah yang dingin. Jenis oli ini umumnya disarankan untuk mobil keluarga, mobil kompak, dan mobil dengan mesin berkapasitas kecil.

Kekentalan Tinggi (30, 40, 50, dll.)

Oli dengan kekentalan tinggi seperti 30, 40, atau 50 menawarkan kinerja tinggi dalam hal kecepatan dan ketahanan terhadap keausan, sehingga lebih cocok untuk mobil sport, mobil besar, dan mobil dengan mesin turbo. Oli dengan kekentalan tinggi juga disarankan untuk kondisi penggunaan di jalan raya atau saat mobil sering berhenti.

 

Selain itu, beberapa model mobil modern mungkin memiliki spesifikasi khusus untuk kekentalan oli mesin tertentu, terutama mobil yang menekankan pada kinerja lingkungan seperti oli dengan kekentalan sangat rendah seperti 0W-20 atau 5W-20 (oli hemat bahan bakar). Namun, penting untuk memperhatikan bahwa penggunaan oli hemat bahan bakar pada mobil yang tidak disarankan atau sebaliknya dapat berdampak negatif.

 

Perlu diingat bahwa oli mesin perlu diganti secara teratur untuk mencegah penumpukan kotoran dan kerusakan pada mesin. Disarankan untuk mengganti oli setiap 3.000-5.000 km atau setiap 3-6 bulan sebagai pedoman umum.

 

Kesimpulan

Hanya dengan mengubah kekentalan oli mesin menjadi yang sesuai, Anda dapat mengubah kinerja mesin menjadi lebih baik, membuat perjalanan lebih lancar, dan meningkatkan efisiensi bahan bakar. Jangan menganggap remeh bahwa "semua oli sama", melainkan pertimbangkan jenis kendaraan, cara penggunaan, dan musim untuk memilih oli yang optimal.

 

Sumber : monotaro.com