Manfaat Grease untuk pemeliharaan mesih

Apa Itu Grease/Gemuk

Grease atau gemuk adalah suatu zat pelumas yang digunakan untuk mengurangi gesekan antara dua permukaan yang bergesekan satu sama lain. Zat ini terdiri dari campuran minyak dan zat padat seperti sabun batang atau tanah liat, yang berfungsi sebagai pengikat untuk menjaga minyak dan zat padat tetap tercampur secara homogen (tercampur secara merata dan tidak dapat dibedakan secara visual). Biasanya, grease digunakan pada mesin atau peralatan yang menghasilkan gesekan dan keausan, seperti roda gigi, bantalan, dan persneling mobil.

Namun, penggunaan grease juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain kemampuan penghantar panas dan listrik yang buruk, dan ketahanan terhadap air yang terbatas. Oleh karena itu, penggunaan grease harus disesuaikan dengan jenis aplikasi dan kebutuhan spesifik dari peralatan yang digunakan.

Penggunaan grease harus dilakukan dengan hati-hati dan disesuaikan dengan jumlah yang diperlukan. Penggunaan grease yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan, sedangkan penggunaan yang kurang dapat mengurangi efektivitas grease dalam melindungi permukaan yang bergesekan.
 

Perbedaan Grease dengan Oli

Grease dan oli merupakan dua jenis zat pelumas yang digunakan untuk mengurangi gesekan pada permukaan yang bergesekan. Meskipun keduanya memiliki fungsi yang sama, namun ada perbedaan antara keduanya dalam segi komposisi, kegunaan, dan pengaplikasiannya.
 
Komposisi: Komposisi merupakan perbedaan utama antara grease dan oli. Oli terdiri dari cairan mineral atau sintetik yang memiliki sifat aliran yang baik, sementara grease adalah campuran antara cairan dan zat padat, seperti sabun logam atau tanah liat, yang berfungsi sebagai pengikat untuk menjaga cairan dan zat padat tetap tercampur.

Kegunaan: Oli biasanya digunakan pada mesin atau peralatan yang membutuhkan pelumasan yang konstan dan konsisten, seperti mesin mobil, mesin pabrik, atau mesin diesel. Sedangkan grease digunakan pada peralatan yang menghasilkan gesekan dan keausan yang lebih berat, seperti bantalan, roda gigi, dan persneling mobil.
 
Pengaplikasian: Perbedaan lain antara kedua jenis pelumas ini terletak pada pengaplikasiannya. Oli diaplikasikan pada permukaan yang bersih dan kering dengan menggunakan pompa pelumas atau alat semprot. Sedangkan grease biasanya diaplikasikan secara manual dengan menggunakan alat yang disebut grease gun, yang dapat mengeluarkan grease pada tempat yang tepat dan jumlah yang diperlukan.
Meskipun demikian, ada beberapa jenis pelumas yang berupa campuran antara oli dan grease yang disebut semi-fluid grease. Jenis pelumas ini digunakan pada peralatan yang membutuhkan pelumasan yang konstan, tetapi juga membutuhkan sifat ketahanan terhadap tekanan yang tinggi dan keausan yang berat.
 

Fungsi Grease/Gemuk

Fungsi utama dari grease atau gemuk adalah untuk mengurangi gesekan dan keausan pada permukaan yang bergesekan. Dengan demikian grease atau gemuk juga memiliki banyak fungsi dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada peralatan yang bergerak dan membutuhkan pelumasan. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan grease dalam kehidupan sehari-hari:
 

Penggunaan Grease Dalam Kehidupan Sehari-hari

    • Mesin Rumput : Grease atau gemuk pada mesin rumput berfungsi untuk melumasi komponen yang bergerak pada mesin rumput, seperti bantalan dan poros roda, poros pada pisau potong serta rantai penggerak mesin. Hal ini dapat membantu mengurangi gesekan antara komponen yang bergesekan, mencegah keausan dan kerusakan pada mesin rumput, serta memperpanjang masa pakai mesin.

 

    • Mesin Fotocopy : Terdapat bantalan drum, roda gigi, dan poros penggerak pada mesin fotocopy yang membutuhkan grease untuk melumasi bantalan dan meminimalkan gesekan. Hal ini dapat membantu mengurangi gesekan antara komponen yang bergesekan, mencegah keausan dan kerusakan pada mesin, serta memperpanjang masa pakai mesin fotocopy.

 

    • Mesin Kipas Angin : Beberapa peralatan rumah tangga, seperti kipas angin juga menggunakan grease untuk mengurangi gesekan pada komponen-komponen kipas angin. Hal ini dapat membantu memperpanjang masa pakai peralatan dan mengurangi biaya perawatan.

 

    • Bearing & Gear : Fungsi utama dari grease pada bearing dan gear adalah untuk mengurangi gesekan antara permukaan bergesekan, sehingga mengurangi keausan dan kerusakan pada komponen mesin tersebut. Selain itu, grease juga berfungsi untuk melindungi dari kotoran dan partikel-partikel yang dapat masuk ke dalam bearing dan gear.

 

    • Kebutuhan Otomotif : Grease digunakan pada komponen kendaraan bermotor, seperti bantalan roda, persneling, dan sendi-sendi kardan, untuk mengurangi gesekan dan keausan serta melindungi permukaan dari korosi atau karat. Hal ini dapat membantu menjaga keawetan dan kinerja kendaraan, serta mengurangi biaya perawatan.

 

    • Kebutuhan Mesin industri : Grease juga digunakan pada peralatan industri, seperti mesin-mesin pabrik, untuk mengurangi gesekan dan keausan pada komponen-komponen mesin. Hal ini dapat membantu memperpanjang masa pakai peralatan, meningkatkan efisiensi kerja, dan mengurangi biaya perawatan.  

Komposisi Grease/Gemuk

Grease atau gemuk terdiri dari tiga komponen utama yaitu base oil, thickener (pengental), dan additives. Ketiga komponen ini digunakan untuk memberikan sifat-sifat khusus pada grease agar dapat digunakan untuk tujuan yang berbeda.  

Base Oil : bahan dasar dari grease yang digunakan untuk melumasi permukaan bergesekan pada mesin. Base oil dapat berasal dari bahan mineral, sintetik atau nabati. Bahan dasar ini dipilih berdasarkan kinerja yang diinginkan pada mesin, suhu operasi, dan lingkungan kerja. Pemilihan base oil yang tepat akan menentukan sifat-sifat dari grease, seperti viskositas, stabilitas termal, dan sifat pelumasan.

 

Thickener atau pengental : bahan yang digunakan untuk memberikan struktur pada grease. Thickener dapat berasal dari bahan mineral, organik, atau sintetik. Jenis thickener yang digunakan juga harus disesuaikan dengan jenis base oil yang digunakan untuk memastikan kompatibilitas dan kinerja yang optimal. Thickener juga akan menentukan konsistensi dari grease, seperti NLGI grade.

 

Additives : bahan tambahan yang ditambahkan ke dalam grease untuk memberikan sifat-sifat tambahan yang diperlukan, seperti sifat anti-karat, anti-korosi, peningkatan stabilitas termal, atau sifat anti-busuk. Jenis additives yang digunakan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan mesin dan lingkungan kerja.  

Dalam beberapa kasus, grease juga dapat mengandung pelarut atau
carrier fluid yang digunakan untuk mempermudah aplikasi grease pada mesin. Pelarut ini akan menguap setelah diaplikasikan, sehingga hanya base oil, thickener, dan additives yang tertinggal pada permukaan mesin. Penggunaan pelarut pada grease juga harus disesuaikan dengan jenis mesin dan lingkungan kerja.

Kombinasi dari base oil, thickener, dan additives pada grease dapat memberikan sifat-sifat khusus pada grease yang dibutuhkan pada aplikasi tertentu. Oleh karena itu, pemilihan jenis grease yang tepat untuk mesin yang digunakan harus diperhatikan dengan baik agar dapat memberikan kinerja optimal pada mesin.
 

 

Klasifikasi Kekentalan Pada Grease

Klasifikasi kekentalan pada grease biasanya menggunakan sistem NLGI (National Lubricating Grease Institute) Grade. Sistem ini menggambarkan kekentalan grease dalam bentuk konsistensi atau kemampuan untuk melekat pada permukaan. NLGI grade didasarkan pada konsistensi grease dalam kondisi tertentu, di mana kekentalan diukur dengan menggunakan alat penetrometer standar.   Berikut adalah klasifikasi NLGI Grade pada grease:  
 
    • NLGI Grade 000 - grease dengan konsistensi paling lembut dan paling cair, biasanya digunakan untuk aplikasi dengan kecepatan rendah, seperti mekanisme pengangkatan pada mesin kopi atau mesin tik.

 

    • NLGI Grade 00 - grease dengan konsistensi yang lebih tinggi daripada NLGI Grade 000, digunakan untuk aplikasi dengan kecepatan sedang dan beban ringan, seperti pada engsel pintu dan jendela.

 

    • NLGI Grade 0 - grease dengan konsistensi sedang, digunakan untuk aplikasi dengan beban ringan hingga sedang, seperti pada bearing mesin pompa dan kipas.

 

    • NLGI Grade 1 - grease dengan konsistensi sedang hingga tinggi, digunakan untuk aplikasi dengan beban sedang hingga berat, seperti pada bearing mesin industri dan mesin konstruksi.

 

    • NLGI Grade 2 - grease dengan konsistensi tinggi, digunakan untuk aplikasi dengan beban berat dan kecepatan rendah hingga sedang, seperti pada bearing mesin truk dan kendaraan berat.

 

    • NLGI Grade 3 - grease dengan konsistensi sangat tinggi, digunakan untuk aplikasi dengan beban berat dan kecepatan rendah, seperti pada bearing mesin kapal atau mesin pembangkit listrik.
 
Klasifikasi NLGI Grade memudahkan dalam memilih jenis grease yang sesuai untuk aplikasi tertentu berdasarkan kebutuhan kekentalan dan beban pada mesin. Hal ini juga dapat membantu dalam menghindari masalah yang dapat terjadi akibat penggunaan grease yang tidak sesuai untuk aplikasi tertentu. Sebenarnya, NLGI Grade tidak mencakup klasifikasi untuk grease dengan konsistensi di atas NLGI Grade 3 (NLGI Grade 4, 5, dan 6). Namun, grease dengan konsistensi lebih tinggi dari NLGI Grade 3 kadang-kadang digunakan dalam aplikasi khusus.  
 
    • NLGI Grade 4 umumnya digunakan pada aplikasi di mana beban sangat berat dan kecepatan rendah, seperti pada bearing roller dalam mesin rolling mills atau mesin pembuatan kertas.

 

    • NLGI Grade 5 dan 6 umumnya digunakan pada aplikasi khusus seperti pada bearing mesin pesawat atau mesin industri yang bekerja dalam lingkungan yang sangat ekstrem seperti suhu tinggi, tekanan tinggi, atau bahan kimia korosif. Grease dengan konsistensi NLGI Grade 5 dan 6 dapat meningkatkan kemampuan lubricating pada mesin yang beroperasi dalam lingkungan ekstrem. Namun, penggunaan grease dengan konsistensi yang sangat tinggi harus dilakukan dengan hati-hati dan harus mempertimbangkan aplikasi yang tepat serta rekomendasi pabrikannya.

 

Jenis-Jenis Grease/Gemuk

Chassis Grease (L)

Chassis grease (L) adalah salah satu jenis grease yang digunakan untuk meminyaki atau melumasi bagian-bagian pada sistem undercarriage kendaraan seperti chassis, suspensi, steering, dan lain sebagainya. Grease ini memiliki konsistensi yang cukup kental sehingga cocok digunakan pada bagian-bagian kendaraan yang memerlukan pelumasan jangka panjang.
 
Chassis grease (L) biasanya terbuat dari bahan dasar minyak mineral atau bahan dasar minyak sintetis dengan tambahan zat pengikat, zat aditif, dan zat penstabil. Grease ini memiliki sifat tahan air dan korosi sehingga cocok digunakan pada kendaraan yang sering terkena air atau lingkungan yang lembap.  
 
Chassis Grease LA adalah klasifikasi NLGI untuk jenis grease dengan konsistensi lunak yang umumnya digunakan pada aplikasi yang memerlukan penetrasi dan pelumasan pada bagian-bagian yang kecil seperti bearing, roller, dan roda gigi. Grease jenis ini memiliki penetrasi 265-295 dan konsistensi seperti mentega atau krim.

 

Chassis Grease LB adalah klasifikasi NLGI untuk jenis grease dengan konsistensi sedang yang digunakan pada aplikasi yang memerlukan perlindungan tambahan dan pelumasan pada suhu tinggi seperti bagian-bagian mesin, bantalan, dan gigi mesin. Grease jenis ini memiliki penetrasi 220-250 dan konsistensi seperti lembaran atau tar.

 

Wheel Bearing Grease (G)

Merupakan jenis grease yang digunakan pada aplikasi pelumasan pada roda dan bantalan roda kendaraan. Grease jenis ini harus mampu menahan beban dan gesekan yang tinggi serta tahan terhadap suhu tinggi yang dihasilkan oleh gesekan pada bantalan roda.
 
Wheel bearing grease (G) memiliki konsistensi yang sedang, dengan penetrasi 220-250. Grease jenis ini umumnya digunakan pada kendaraan penumpang dan truk ringan yang beroperasi dalam kondisi normal.  
 
Wheel Bearing Grease GA memiliki konsistensi yang lebih lunak dibandingkan dengan grease jenis G, dengan penetrasi 295-325. Grease jenis ini digunakan pada kendaraan yang beroperasi pada kondisi suhu yang lebih rendah atau memiliki beban yang lebih ringan.

 

Wheel Bearing Grease GB memiliki konsistensi yang lebih keras dibandingkan dengan grease jenis G, dengan penetrasi 185-215. Grease jenis ini digunakan pada kendaraan yang beroperasi pada kondisi suhu yang lebih tinggi atau memiliki beban yang lebih berat.

 

Wheel Bearing Grease GC memiliki konsistensi yang sangat keras, dengan penetrasi di bawah 175. Grease jenis ini digunakan pada kendaraan yang beroperasi pada kondisi suhu yang sangat tinggi atau memiliki beban yang sangat berat.  

 

Rubber Grease

Merupakan jenis grease yang khusus digunakan untuk pelumasan pada komponen karet, seperti seal, O-ring, dan hose. Grease ini diformulasikan dengan bahan-bahan yang tidak merusak atau merusak karet, serta mampu mencegah karet dari keretakan, penuaan, dan kebocoran.

 

Cooper Grease

Merupakan jenis grease yang diformulasikan khusus untuk pelumasan pada baut, mur, dan ulir yang terbuat dari logam. Grease ini berfungsi untuk mencegah korosi dan aus pada ulir serta mencegah baut atau mur menjadi kencang dan sulit dilepas karena adanya gesekan dan suhu yang tinggi.  
 

Special Grease

Adalah jenis grease khusus yang dibuat untuk aplikasi yang sangat spesifik, seperti pada mesin berat, industri pengolahan makanan, dan mesin yang beroperasi di lingkungan dengan kondisi ekstrim. Grease jenis ini diformulasikan dengan bahan-bahan khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi dan sering kali memenuhi standar dan persyaratan khusus.

 

Cara Mengaplikasikan Grease/Gemuk

Cara mengaplikasikan grease/gemuk pada mesin dapat dilakukan secara tradisional maupun modern. Berikut ini adalah penjelasan mengenai cara mengaplikasikan grease/gemuk secara tradisional dan modern:
 

Cara Tradisional

Pada cara tradisional, grease atau gemuk diaplikasikan secara manual dengan menggunakan alat aplikator seperti spatula atau kuas. Grease atau gemuk kemudian dioleskan secara merata pada permukaan yang akan dilumasi. Metode ini umumnya digunakan pada mesin-mesin yang menggunakan grease atau gemuk dalam jumlah kecil atau pada bagian mesin yang sulit dijangkau dengan alat aplikator modern.  
 

Cara Modern

TEKIRO Hand Grease PumpTEKIRO Hand Grease Gun (Pistol Gemuk)
Pada cara modern, grease atau gemuk diaplikasikan dengan menggunakan alat aplikator modern seperti grease gun atau automatic lubrication system. Grease gun adalah alat aplikator yang memungkinkan grease atau gemuk disalurkan secara otomatis dengan tekanan udara. Sedangkan automatic lubrication system adalah sistem pelumasan otomatis yang mengirimkan grease atau gemuk secara berkala dengan menggunakan pompa khusus. Metode ini umumnya digunakan pada mesin-mesin yang menggunakan grease/gemuk dalam jumlah besar atau pada bagian mesin yang sulit dijangkau secara manual.

Dalam memilih metode aplikasi grease atau gemuk, sebaiknya disesuaikan dengan jenis mesin dan kebutuhan aplikasi. Pada mesin yang digunakan secara intensif dan berat, sebaiknya menggunakan metode aplikasi modern seperti automatic lubrication system untuk memastikan pelumasan yang teratur dan optimal. Sedangkan pada mesin-mesin yang digunakan secara sporadis, metode aplikasi tradisional seperti menggunakan spatula atau kuas dapat digunakan.

 

Cara Menggunakan Grease Gun

Berikut ini adalah langkah-langkah cara menggunakan grease gun:
 
1. Buka penutup atas dari Grease Gun
2. Arahkan Lubang tabung ke tempat penyimpanan Grease
3.Masukan moncong tabung grease gun sedalam 2 inch ke tempat grease
4.Tarik Rod Handle
5.Lock Rod Handle saat tabung sudah penuh dengan grease
6.Bersihkan tabung dari Grease
7. Tutup kembali penutup Grease
8. Unlock Rod Handlenya
9. Pump Levernya berulang kali sampai Grease muncul di lubang penutup tabung

 

Cara Memilih Grease/Gemuk

Memilih grease atau gemuk yang tepat sangat penting untuk memastikan mesin berjalan dengan baik dan terhindar dari kerusakan. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu diperhatikan saat memilih grease/gemuk:  
 

Dropping Point

Dropping point adalah suhu maksimum di mana grease/gemuk dapat mempertahankan konsistensinya dan mencegah aliran berlebih. Pilihlah grease/gemuk dengan dropping point yang lebih tinggi dari suhu operasi mesin yang akan dilumasi.  
 

Flash Point (Titik Nyala)

Flash point adalah suhu di mana grease/gemuk dapat terbakar saat terpapar api atau sumber panas. Pilihlah grease/gemuk dengan flash point yang tinggi untuk menghindari risiko kebakaran.  
 

Klasifikasi NLGI

NLGI (National Lubricating Grease Institute) adalah klasifikasi standar untuk grease/gemuk berdasarkan tingkat kekentalannya. Pilihlah NLGI grade yang sesuai dengan aplikasi mesin Anda. NLGI 1-2 digunakan untuk aplikasi ringan, sedangkan NLGI 3-4 digunakan untuk aplikasi berat.  
 

Warna

Warna grease/gemuk tidak menentukan kualitasnya, tetapi dapat membantu dalam proses identifikasi dan penggunaan. Pilihlah warna yang mudah dikenali agar dapat memudahkan proses aplikasi dan inspeksi.  
 

Bahan Dasar

Grease/gemuk dapat dibuat dari berbagai bahan dasar seperti minyak mineral, sintetik, atau nabati. Pilihlah bahan dasar yang sesuai dengan jenis mesin dan kondisi lingkungan operasi.  
 

Stabilitas dan Oksidasi

Pilihlah grease/gemuk yang tahan terhadap oksidasi dan degradasi yang dapat terjadi akibat kontak dengan udara dan panas. Grease/gemuk yang stabil dan tahan oksidasi dapat memperpanjang umur mesin dan mencegah terjadinya kerusakan.
Saat memilih grease/gemuk, pastikan untuk memperhatikan spesifikasi mesin dan lingkungan operasi yang akan digunakan. Konsultasikan dengan produsen mesin atau ahli lubrication untuk memastikan pemilihan grease/gemuk yang tepat.

  

Rekomendasi Grease/Gemuk

Tabel Perbandingan Wheel Bearing Grease

 
Produk CRC Wheel Bearing New Generation Grease SL3110 14oz (400 gram) Burgari Hi-Temp Lithium Grease Blue 400 EP EP-3 Blue Transparant 0.455kg Pertamina Gemuk PTM SGX-NL Min NLG1 2 PL2 12 0.5kg
No SKU s003317259 s020710606 s022656315
NLGI  2 3 2
Drop Point  260 °C 198 °C 190 °C
Flash Poin 244 °C 240 °C -
Manufaktur  Amerika Thailand Indonesia
Keterangan
  • Bisa digunakan di 4 Musim ( Musim Panas, Salju, Semi, Gugur)

  • Durabilitynya lebih baik

  • Lebih Cair dan dapat lebih melumasi sela sela Item yang ingin dilumasi


  • Hanya bisa di gunakan di cuaca Tropis

  • Durabilitynya cukup baik 

  • Lebih Kental jadi lebih tahan lama dan tidak mudah mengalir dari item yang dilumasi


  • Hanya bisa di gunakan di cuaca Tropis

  • Durabilitynya tidak sebagus market Leader Karena Drop Pointnya lebih rendah dan mudah menguap dan memicu api

  • Lebih Kental


Gambar Produk CRC Sta-lube Wheel Bearing New Generation Grease Burgari Hi-Temp Lithium Grease Blue 400 EP Pertamina Gemuk PTM SGX-NL Min NLG1 2
  Cek produknya di sini Cek produknya di sini Cek produknya di
 

Tabel Perbandingan Chasis Grease

 
Produk Petro Canada Grease Untuk Beban Berat dan Beban Kejut Precision General Purpose Moly EP 2 400g Burgari Chassis Grease MP-3 Brown 0.455kg 1pc Petroasia Gemuk Chasis Brown 500g 1pc
No SKU

s003612903

s020710538

s031641371

NLGI 

2

3

3

Drop Point 

198 °C

107 °C

100 °C

Flash Poin

273 °C

150 °C

10 °C

Manufaktur 

Amerika

Thailand

Indonesia

Keterangan
  • Bisa di gunakan di 4 Musim ( Musim Panas, Salju, Semi, Gugur)

  • Durabilitynya lebih baik

  • Lebih Cair dan dapat lebih melumasi sela sela Item yang ingin dilumasi
Hanya bisa di gunakan di cuaca Tropis
  • Durabilitynya tidak terlalu baik 

  • Lebih Kental jadi lebih tahan lama dan tidak mudah mengalir dari item yang dilumasi
  • Hanya bisa di gunakan di cuaca Tropis

  • Durabilitynya tidak terlalu baik 

  • Lebih Kental jadi lebih tahan lama dan tidak mudah mengalir dari item yang dilumasi
Gambar Produk Petro Canada Grease Untuk Beban Berat dan Beban Kejut Burgari Chassis Grease
  Cek produknya di sini Cek produknya di sini Cek produknya di