Estimasi Biaya Pengiriman
Rp14.800 - Rp21.200 /kg
Promo GRATIS ONGKIR* ke Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Bali, Jambi, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara dengan minimum pembelian Rp400.000. Lihat selengkapnya
Baterai isi ulang mengurangi biaya jangka panjang karena dapat digunakan berulang kali setelah diisi ulang. Ini juga ramah lingkungan karena mengurangi limbah baterai. Selain itu, baterai isi ulang biasanya memiliki kapasitas lebih tinggi, memberikan daya tahan lebih lama pada peralatan dan alat industri.
Memilih baterai isi ulang yang tepat bergantung pada beberapa faktor: kapasitas baterai (mAh), tegangan (V), dan jenis baterai (Li-Ion, Ni-MH, dll). Periksa spesifikasi peralatan Anda untuk mengetahui jenis dan ukuran baterai yang diperlukan serta pastikan memilih baterai dengan kapasitas dan tegangan yang sesuai untuk kinerja optimal. Dapatkan 10% diskon untuk pembelian di monotaRO Indonesia.
Untuk memperpanjang umur pakai baterai isi ulang, simpan di tempat yang sejuk dan kering, hindari overcharging atau membiarkannya habis total secara berlebihan. Gunakan charger yang direkomendasikan oleh pabrikan dan hindari paparan suhu ekstrem. Siklus pengisian dan pengosongan yang tepat akan menjaga kinerja baterai tetap optimal.
Baterai Li-Ion memiliki kepadatan energi yang lebih tinggi dan lebih ringan dibandingkan baterai Ni-MH. Li-Ion juga memiliki tingkat kehilangan muatan yang lebih rendah dan umur pakai yang lebih lama. Namun, baterai Ni-MH lebih aman dan tidak rentan terhadap masalah thermal runaway.
Baterai isi ulang perlu diganti jika kapasitasnya berkurang secara signifikan, biasanya terlihat dari waktu operasi yang lebih pendek setelah pengisian penuh. Juga, jika baterai menjadi panas atau berbau tidak sedap saat pengisian, ini adalah tanda adanya masalah internal dan sebaiknya diganti. Memeriksa secara berkala dan memakai baterai dengan kebijakan rotasi juga dapat membantu mengidentifikasi waktu penggantian yang tepat.
Baterai isi ulang merupakan jenis baterai yang dirancang untuk dapat diisi ulang daya listriknya setelah habis dipakai. Teknologi ini memungkinkan baterai digunakan berkali-kali melalui proses pengisian ulang. Itulah yang membedakannya dengan baterai sekali pakai (primer) yang harus dibuang setelah satu kali penggunaan.
Baterai isi ulang terdiri dari beberapa jenis kimia, di antaranya lithium-ion (Li-Ion), nickel-metal hydride (NiMH), nickel-cadmium (NiCd), dan lithium polymer (Li-Po). Masing-masing bahan memiliki karakteristik dan kegunaan khusus dalam penerapannya.
Nama Produk | Kapasitas | Tegangan | Jenis / Tipe Baterai |
Camelion Rechargable Battery Ni-MH (Baterai) Sub C 2800MAH BP1 1pc | 2800 mAh | 1.2V | Ukuran: Sub C |
Energizer Charger with Battery Rech AA (Baterai) CHVCM 1pc | 2450 mAh | 1.2V | Ukuran: AA |
SAFT Lithium Battery LS14250 3.6V 1pc | 1200 mAh | 3.6V | Ukuran: 1/2AA |
Panasonic Eneloop Rechargeable AA Battery BK-3MCCE2BT2 1pack(2pcs) | 1900-2000 mAh | 1.2V | Ukuran: AA |
NITECORE Rechargeable Li-ion Battery NL1835 18650 Black/Yellow 3500mAh 1pc | 3500 mAh | 3.6V | Tipe Baterai: Li-ion |
SOJIKYO Sealed Lead-Acid Rechargable Battery 6V4AH 1unit | 6V | Dimensi: 70x47x107 mm | |
Eveready Battery Heavy Duty Red 1015 AA BP20 1pack(20pcs) | 700 mAh | – | Ukuran: AA |
Maxell Lithium Battery MR-BAT6V1 6V 1pc | 6V | Tipe: 2CR17335A | |
Trustfire Baterai Rechargeable Li-Ion 26650 1pc | 3600 mAh | 3.7V | Tipe: Li-ion |
FDK Lithium Battery CR8-LHC 3V 1pc | 3V | Ukuran: 70x60 mm |
Baterai isi ulang umumnya hadir dalam bentuk silinder, prismatik, atau kantong (pouch). Ukuran dan bentuk baterai sangat bergantung pada jenis dan kapasitasnya. Baterai silinder seperti 18650 Li-Ion banyak digunakan dalam alat listrik portabel dan kendaraan listrik.
Baterai prismatik biasanya digunakan di perangkat yang memerlukan desain modular. Kontak pengisian terletak di ujung atau sisi baterai, sering kali dilengkapi dengan label yang memuat informasi kapasitas (mAh), tegangan (V), dan instruksi keselamatan.
1. Baterai Lithium-Ion (Li-Ion):
- Kapasitas dan Densitas Energi Tinggi: Baterai Li-Ion menonjol karena memiliki densitas energi yang tinggi. Ini memungkinkan baterai memiliki kapasitas besar dalam dimensi yang relatif kecil, sangat cocok untuk perangkat yang membutuhkan daya besar namun tetap mempertahankan desain kompak.
- Ringan dan Efisien: Dengan struktur ion lithium, baterai ini lebih ringan dibandingkan jenis lainnya, membuatnya ideal untuk aplikasi di mana bobot merupakan faktor kritis, seperti di drone dan alat medis portabel.
- Waktu Pengisian Cepat: Li-Ion mendukung teknologi pengisian cepat, mengurangi downtime perangkat yang digunakan dalam operasi berkelanjutan atau kondisi darurat.
2. Baterai Nickel-Metal Hydride (NiMH):
- Keamanan dan Stabilitas: NiMH dikenal lebih stabil dan memiliki risiko kebakaran yang rendah dibandingkan dengan Li-Ion, menjadikannya pilihan aman untuk aplikasi di lingkungan yang rentan terhadap kebakaran atau ledakan.
- Kapasitas Energi yang Baik: Meski tingkat kepadatannya tidak setinggi Li-Ion, NiMH masih menawarkan kapasitas energi yang memadai untuk berbagai aplikasi, seperti dalam perangkat telekomunikasi dan alat listrik industri.
- Ramah Lingkungan: Baterai NiMH tidak mengandung logam berat beracun seperti kadmium dalam NiCd, sehingga lebih ramah lingkungan dan lebih mudah didaur ulang.
3. Baterai Nickel-Cadmium (NiCd):
- Durability dan Toleransi Suhu Ekstrem: NiCd sangat tahan terhadap suhu ekstrem, baik panas maupun dingin, yang membuatnya sangat cocok digunakan di lingkungan operasi industri yang keras seperti pertanian dan pertambangan.
- Efek Memori: Meski NiCd sering menghadapi masalah efek memori yang dapat mereduksi kapasitasnya dari waktu ke waktu, penggunaan yang tepat dan pengisian berkala dapat mengurangi dampak negatif ini.
- Penggunaan Khusus: Karena stabilitas dan daya tahan yang luar biasa, NiCd sering digunakan dalam peralatan medis darurat dan alat-alat listrik bertenaga tinggi.
4. Baterai Lithium Polymer (Li-Po):
- Fleksibilitas Desain: Li-Po menawarkan fleksibilitas luar biasa dalam hal bentuk dan ukuran karena elektrolit polimer yang digunakan. Ini memungkinkan produsen merancang baterai sesuai dengan kebutuhan perangkat, baik dari segi ukuran maupun kemampuan energi.
- Densitas Energi Tinggi: Meskipun serupa dengan Li-Ion dalam hal densitas energi, Li-Po memberikan tambahan keuntungan dalam hal fleksibilitas desain dan manajemen termal.
- Penggunaan dalam Perangkat Kecil: Ideal untuk perangkat elektronik kecil seperti smartphone, tablet, drone, dan perangkat wearable, yang memerlukan baterai ringan dengan kapasitas besar.
1. Tentukan Kapasitas yang Dibutuhkan:
- Untuk perangkat dengan kebutuhan daya tinggi, seperti kendaraan listrik dan alat medis portabel, baterai Li-Ion atau Li-Po dengan kapasitas besar dan waktu pengisian cepat adalah pilihan utama.
- Sementara untuk alat listrik yang digunakan dalam pekerjaan berat atau kondisi ekstrem, NiCd lebih tepat karena ketahanannya dalam suhu ekstrem dan tahan lama.
2. Durabilitas Baterai:
- Pertimbangkan siklus hidup baterai. Li-Ion dan Li-Po biasanya memiliki siklus hidup lebih panjang dibandingkan NiMH dan NiCd. Untuk aplikasi jangka panjang seperti panel surya dan backup daya, Li-Ion memberikan nilai terbaik.
3. Keamanan Penggunaan:
- Perangkat yang memerlukan keamanan ekstra seperti alat medis atau peralatan laboratorium mungkin lebih cocok dengan baterai NiMH karena stabilitas termalnya dan risikonya yang lebih rendah terhadap kebakaran atau ledakan.
4. Suhu Baterai Selama Digunakan:
- Lingkungan atau aplikasi dengan suhu ekstrem harus menggunakan baterai yang mampu beroperasi dengan baik dalam kondisi tersebut. NiCd adalah pilihan yang tepat untuk situasi semacam ini karena ketahanannya terhadap perubahan suhu drastis.
5. Efisiensi Biaya:
- Evaluate biaya keseluruhan yang mencakup harga pembelian, durasi pemakaian, dan biaya penggantian. Meski Li-Ion lebih mahal di awal, efisiensinya dalam jangka panjang biasanya lebih baik, terutama untuk aplikasi yang memerlukan penggantian baterai jarang.
1. Pengisian dan Penyimpanan:
- Pengisian baterai harus dilakukan dengan charger yang sesuai dan direkomendasikan oleh produsen untuk menghindari kerusakan atau risiko keamanan. Untuk penyimpanan jangka panjang, baterai sebaiknya disimpan pada kapasitas 40%-60% untuk mempertahankan kesehatannya.
2. Pemeliharaan dan Pembuangan:
- Pemeliharaan baterai antara lain meliputi menjaga kebersihan kontak dan memastikan baterai tidak terkena kelembapan atau suhu ekstrem. Pembuangan baterai harus dilakukan sesuai dengan regulasi lokal mengenai limbah elektronik untuk menghindari kerusakan lingkungan dan risiko kesehatan.
Loading chat box
please wait...
Anda bisa chat secara langsung dengan
Customer Support kami untuk bertanya
Stok produk,
Pesanan,
Pembayaran,
Pengiriman,
Faktur Pajak,
Pengembalian Barang & Garansi atau kunjungi
Pusat Bantuan Kami